SOREANG, bipol.co — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung saat ini belum mampu memenuhi target pengumpulan dana zakat infak dan sodaqoh (ZIS) secara maksimal. Tahun 2019 Baznas Kabupaten Bandung baru mampu mengumpulkan ZIS dari muzaki sebesar Rp4 miliar. Untuk tahun 2020, Baznas menargetkan ZIS sebesar Rp8 miliar.
“Kalau dilihat kemampuan yang ada, kita belum bisa mencapai Rp100 miliar target seperti apa yang diharapkan Pak Bupati,” kata Ketua Baznas Kabupaten Bandung, Dudi Abdul Hadi, usai acara Sosialisasi Gerakan Sejuta Muzaki bersama Kementrian Agama Kabupaten Bandung, di Gedung Ormas, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (5/3/2020).
Bahkan Baznas juga saat ini baru mampu mencapai 30 ribuan muzaki, sehingga belum mampu mencapai target sejuta muzaki. Itu pun hanya muzaki dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung.
Meskipun sangat berat untuk memenuhi target sejuta muzaki, kata Dudi Abdul Hadi, Baznas Kabupaten Bandung terus menggelorakan gerakan sejuta muzaki untuk pengunpulan dana ZIS dari umat. Salah satunya melàlui kerjasama dengan Kemenag Kabupaten Bandung.
“Salah satu upayanya melalui Kemenag untuk memfasilitasi menghubungkan dengan muzaki. Saat ini muzaki hanya dari ASN dinas instansi di Kabupaten Bandung,” tutur Dudi.
Untuk penyaluran dana muzaki, kata Dudi, ada beberapa program. Seperti bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, dan daya saing. “Program yang cukup besar salah satu contohnya bidang kesehatan membantu pasien di rumah sakit yang tidak bisa pulang meskipun seadanya. Untuk pendidikan membantu beasiawa. Untuk beasiswa ini kami diberi kewenangan sampai SMP, nilainya sebesar Rp1 juta ke bawah dan untuk perguruan tinggi itu bagiannya provinsi,” jelas Dudi.
Sedangkan untuk pengembangan muzaki, ucapnya, saat ini baru di kalangan ASN.
“Namun sedang dijajaki, yaitu ke majlis taklim yang baru di Al Fathu dan selanjutnya Ahlhidayah dan lainnya. Kita belum ke masyaraka umum,” katanya .
Sementara untuk kriteria bantuan legàlisasinya harus ada rekomendasi UPZ baru ke Baznas.
Dalam kesempatan sama, Kepala Kemenag Kabupaten Bandung, Agus Ismail, mengatakan pihak Kemenag selalu berupaya untuk mendorong Baznas.
“Kita selaku umat Islam perlu bersama-sama mendorong supaya Baznas lebih maju. Dalam artian, memotivasi untuk terus menyosialisasikan pentingnya umat Islam berzakat,” katanya.
Dengan zakat ini, tutur Agus Ismail, akan menyelamatkan umat dari berbagai bencana.
“Dalilnya jelas dalam Al Quran, dengan berzakat itu oleh Alloh diberkahkan, baik itu ruang lingkup pribadi, keluarga, dan ruang lingkup pemeritahannya,” imbuhnya.
Dia mengatakan, dengan Bupati mengajurkan 1.000 muzaki, Kementerian Agama dengan Baznas mendorong supaya lebih dari sejuta muzaki.
“Kalau kita tahu umat Islam di Kabupaten Bandung itu hampir 95 persen. Kalau itu saja bisa melaksanakan kewajibanya infak sodaqoh, Inshaa Alloh masyarakat Kabupaten Bandung akan jadi masyarakat yang diridhoi Alloh SWT,” katanya.
Dalam kaitàn Baznas, katanya, Kemenag hanya sebagai UPZ yang menyalurkan ke Baznas. Fungsinya sama seperti dinas yang ada di Pemda.
“Untuk meningkatkan 1.000 muzaki, Kemenag melalui penyuluh, pasukan kita yang ada di lapangan, seperti kepala KUA. Sekarang kita mengimbau kepada kepala madrasah untuk menyampaikan masalah zakat ini kepada guru dan orangtua siswanya,” ujarnya.**
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan