“Dana Tanggap Solidaritas COVID-19 berhasil menghimpun lebih dari 43 juta dolar AS dari 173.000 individu dan organisasi beberapa hari setelah kami meluncurkan inisiatif tersebut,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.
Dalam laporannya pada sesi pengarahan harian, Kamis (19/3) WIB, Ghebreyesus turut menyampaikan apresiasi kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang menyumbang 10 juta dolar AS (setara Rp159,5 miliar) ke inisiatif tersebut.
Dana Tanggap Solidaritas COVID-19 merupakan inisiatif yang dibentuk UN Foundation dan Yayasan Filantropi Swiss, bekerja sama dengan WHO, dengan tujuan menjadi wadah pengumpulan sumbangan dari perusahaan, lembaga, individu di berbagai negara dunia untuk penanggulangan, pengendalian, dan pencegahan pandemi COVID-19.
Dana yang berhasil dihimpun dari laman www.COVID19ResponseFund.org akan disalurkan ke Rencana Tanggap dan Kesiapan Strategis COVID-19 (COVID-19 Strategic Preparedness and Response Plan). Rencanai itu akan membantu seluruh negara, khususnya yang memiliki sistem kesehatan rentan dan berisiko, untuk melakukan pemeriksaan dan merawat pasien tertular COVID-19.
Sumbangan yang berhasil dihimpun itu juga akan dialokasikan untuk membeli sejumlah alat, di antaranya perlengkapan pelindung diri untuk tenaga medis, perlengkapan tes laboratorium, serta mendanai riset dan pengembangan vaksin juga pengobatan, meningkatkan layanan unit perawatan intensif.
Sebelumnya, WHO pada minggu lalu (9/3) mengumumkan pihaknya telah menerima hampir Rp4,2 triliun (300 juta dolar Amerika Serikat) dari negara-negara mitra untuk Rencana Tanggap dan Kesiapan Strategis WHO.
“Hampir 300 juta dolar AS telah dialokasikan untuk Rencana Tanggap dan Kesiapan Strategis WHO. Kita semua, saat ini, didorong oleh aksi solidaritas warga dunia, dan kami meminta seluruh negara untuk melakukan pencegahan dini dan agresif untuk melindungi seluruh masyarakat,” kata Ghebreyesus dalam tayangan yang disiarkan laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dana tersebut merupakan sumbangan dari negara-negara anggota PBB dan sumbangan yang telah dikumpulkan telah dialokasikan untuk pembelian alat perlindungan diri tenaga medis serta perlengkapan tes laboratorium.
“Kami telah mengirim alat perlindungan diri ke 57 negara, dan kami akan mengirim ke 28 negara lainnya. Sejauh ini, kami telah mengirimkan peralatan laboratorium ke 120 negara,” terang dia dalam lamah resmi PBB. (net)