Prediksi itu didapat dari hasil analisis dinamika atmosfer yang memperkirakan beberapa wilayah Indonesia akan mulai mengalami peralihan musim dari penghujan menuju musim kemarau ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat.
“Secara umum saat pancaroba, perubahan kondisi cuaca relatif lebih cepat, di mana pada pagi siang umumnya cerah berawan dengan kondisi panas terik dan dapat diikuti hujan intensitas tinggi dalam durasi singkat yang dapat terjadi pada siang sore hari,” kata Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Dr. Widada Sulistya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/3).
Menurut Widada, perubahan kondisi cuaca yang relatif cepat di periode pancaroba itu dapat menimbulkan adanya potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, banjir bandang dan angin kencang dalam durasi singkat.
Wilayah itu antara lain pesisir barat Sumatera, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan,Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Karena itu, BMKG tidak lupa terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengingatkan perubahan cuaca dapat juga mempengaruhi kondisi stamina tubuh. (net)