Ahli Patologi: Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara

- Editor

Minggu, 5 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas menggunakan APD lengkap saat melakukan rapid test secara drive thru di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancaba, Sabtu (4/4/2020). * humas pemkot bandung

Petugas menggunakan APD lengkap saat melakukan rapid test secara drive thru di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancaba, Sabtu (4/4/2020). * humas pemkot bandung

BANDUNG, bipol.co – Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Tati Sutarti, SpPK. menyatakan bahwa tempat pelaksaan rapid test tidak lantas menjadi sarang virus corona atau Covid-19. Sekalipun virus tersebut ada, namun tidak akan menular lewat udara karena penyebarannya terjadi melalui cipratan air liur.

Tati yang juga seorang spesialis patologi menuturkan, virus corona membutuhkan media untuk diam atau hidup dan tidak bisa bertahan di udara. Sekalipun menempel pada media benda mati, itu pun waktu bertahannya tidak lebih dari 6 jam.

“Tidak terbawa udara. Virus corona tidak ada penularan dari udara tapi dari percikan ludah, makanya kita jaga jarak sekitar 1,5 meter. Itu untuk menghindari terkena percikan atau droplet, karena virus itu hidup bertahan dengan media air ludah,” jelas Tati, Sabtu (4/4/2020), di Balai Kota, Jalan Wastukancana.

Meski terdapat kasus penularan melalui sentuhan ataupun berinteraksi pada suatu tempat yang sama, Tati menyebut bahwa hal itu kemungkinan akibatkan ada air liur yang keluar dari orang positif corona pada saat berbicara kemudian menempel pada suatu benda mati.

Untuk itu, sambung Tati, selain dengan disiplin melakukan physical distancing, setiap orang dimmbau menggunakan masker. Utamanya ketika sedang beraktivitas ke luar rumah, karena hal itu sangat membantu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Sentuhan bisa saja, misalnya orang habis batuk kena ke tangannya terus dia pegang meja. Lalu meja dipegang sama kita karena tidak tahu dipegang orang terkena virus, kemudian kita garuk-garuk sekitar hidung, sekitar mulut, bisa saja kena. Makanya kita harus sering cuci tangan,” imbaunya.

Tentang adanya kekhawatiran bahwa tempat pelaksaan rapid test bakal menjadi sarang virus, Tati menyebutkan, hal itu tidak akan terjadi. “Selain tak mampu menular melalui udara, Covid-19 tidak bisa bertahan lama pada benda mati,” tegasnya.

Tati juga memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah sangat berhati-hati dan penuh perhitungan dalam memilih tempat penyelenggaraan rapid test, sehingga lebih baik dilakukan jauh dari kerumunan massa dan permukiman warga.

“Jadi kalau ada pemeriksaan di satu tempat yang jauh dari permukiman, jauh dari kerumunan massa itu relatif aman. Karena kita juga semuanya memakai Alat Pelindung Diri (APD). Itu sudah diperhitungkan lokasinya, kemudian kita juga alat untuk melindungi dari penularan,” katanya.* humas.bandung.go.id

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB