Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin saat menyampaikan pernyataan pers di Gedung BNPB Jakarta, Selasa (14/4), yang dipantau secara daring, mengatakan program itu disiarkan setiap Senin-Jumat, pukul 10.00-11.00 waktu setempat.
Program bertajuk “Belajar di RRI” itu menghadirkan para guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif.
Melalui program itu, katanya, guru-guru menyampaikan pesan dan cara untuk menghindari COVID-19, mengenali ciri-ciri penyakit itu, ke rumah sakit mana masyarakat harus berobat, serta upaya menghindari kepanikan, hingga hal-hal yang bisa dilakukan selama bekerja dan belajar dari rumah.
“Bahkan yang menarik ada seorang murid menyatakan kangen pada ibu gurunya (saat mendengarkan program itu, red.), merupakan suatu ekspresi yang menunjukkan bahwa radio memiliki peran imajinatif yang tinggi,” kata dia.
Dia menjelaskan belajar melalui radio sebagai cara efektif dan lebih interaktif dibandingkan dengan belajar secara daring karena kelebihan radio yang auditif dapat menghidupkan theater of mind anak-anak sekolah, terlebih program itu juga menampilkan jeda satu hingga dua lagu yang sesuai dengan musik untuk segmen mereka.
“Program ‘Belajar di RRI’ adalah strategi menjalin hubungan emosional guru dan murid tetap mesra dalam situasi belajar dari rumah,” kata dia.
Rohanudin mengklaim program itu mendapat respons yang baik dari publik, karena selain disiarkan lewat radio, masing-masing satuan kerja RRI melakukan siaran paralel secara live melalui Youtube.
“Misalnya RRI Padang yang mencatat bahwa dalam sekali siaran dapat diikuti lebih dari 8.000 pengakses Youtube,” ujar dia.
Berperan sebagai lembaga penyiaran publik, RRI memiliki 105 stasiun penyiaran di seluruh Indonesia dengan 37 di antaranya terletak di wilayah perbatasan.
RRI Pro 3 yang mengudara 24 jam setiap hari, bersifat sebagai jaringan nasional yang dapat disiarkan ulang oleh 224 stasiun radio di seluruh Indonesia. (net)