Kelak Saat Corona Mereda, Hidup Normal tak Lagi Seperti Dulu

- Editor

Kamis, 7 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo.* dok. BNPB

Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo.* dok. BNPB

JAKARTA, bipol.co – Kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah setiap hari. Kepastian kapan berakhirnya wabah tersebut pun belum bisa ditentukan.

Pemerintah mengungkapkan pandemi Covid-19 akan terus berlangsung sampai vaksin Corona ditemukan. Jika vaksin sudah ditemukan, Indonesia akan aman dari permasalahan Covid-19.

“Kapan waktu PSBB ini akan berakhir, Bapak Menko Perekonomian tadi telah mengingatkan kami semua, sebelum ada vaksin, kita belum akan aman dari masalah Covid-19 ini,” kata Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dalam konferensi pers di kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Senin.

Doni mengatakan butuh waktu yang lama untuk Indonesia kembali pulih seperti keadaan normal. Tapi, kalaupun situasi kehidupan normal, kata Doni, budaya hidup akan berubah. Tidak seperti masa sebelum pandemi.

Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan yang diatur selama pandemi, seperti cuci tangan hingga menjaga jarak.

“Otomatis kondisi kita untuk bisa pulih secara semula membutuhkan waktu yang sangat lama,” ujarnya.

“Kalau toh kita normal, dalam arti kata normal dengan gaya baru, dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan, dan kegiatan keluar rumah pun dilakukan kalau memang penting sekali,” sambung Doni.

Untuk saat ini, Doni menekankan pentingnya mengubah perilaku dan menaati peraturan dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dengan begitu, laju penyebaran virus Corona di Indonesia dapat ditekan.

“Diikuti secara rutin dan terus-menerus dengan menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan dan ini tidak cukup hanya dilakukan dan disampaikan hanya sekali. Perlu disampaikan berulang kali setiap saat,” kata Doni.*

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB