Ormas Islam Diharapkan Proaktif Imbau Ibadah di Rumah

- Editor

Sabtu, 16 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Sekretaris Komisi Kerukunan Antarumat Beragama MUI Dr KH Abdul Moqsith Ghazali (net)

Wakil Sekretaris Komisi Kerukunan Antarumat Beragama MUI Dr KH Abdul Moqsith Ghazali (net)

JAKARTA.bipol.co – Wakil Sekretaris Komisi Kerukunan Antarumat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Abdul Moqsith Ghazali mengharapkan ormas-ormas Islam, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah proaktif memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas ibadah di rumah guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

“Hal itu demi mencegah virus corona tidak terus menyebar ke tempat-tempat lain. Jadi harus dipahami bahwa yang dilarang itu bukan Jumatan atau shalat Jumat dan juga shalat Ied-nya, tetapi perkumpulannya itu yang dilarang dan saya kira itu berguna. Jadi beribadah dari rumah itu tidak mengurangi kekhusyukan kita, malah menjadikan rumah sebagai ruang ibadah privat kita kepada Allah,” ucap doktor di bidang Tafsir Al Quran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut dalam keterangan tertulis  di Jakarta, Sabtu (16/5).

Kiai Moqsith menyebutkan bahwa Nabi Muhammad di dalam Al Quran mengatakan bahwa “Jangan jadikan rumahmu itu seperti kuburan, yang tidak dipakai untuk shalat, tidak dipakai untuk baca Quran, tidak dipakai untuk mendidik anak-anak, tidak dijadikan sebagai keluarga sakinah mawadah warohmah”.

“Jadi COVID-19 ini memberikan efek positif juga untuk menghidupkan keluarga kita. Kalau keluarga kita menjadi keluarga yang baik, maka lingkungan kita juga dapat menjadi lingkungan yang baik, mulai di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi lalu seluruh rakyat Indonesia. Jadi dimulai dari yang paling kecil hingga besar ini,” ucap lulusan pascasarjana di bidang Tasawuf Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) tersebut juga menyampaikan bahwa di bulan Ramadhan ini ada kewajiban untuk membayar zakat fitrah, di samping juga bagi orang yang memenuhi syarat untuk mengeluarkan zakat mal.

“Zakat fitrah, kita tahu itu diperuntukkan buat mereka yang tidak punya, yang dikeluarkan menurut mazhab Syafii adalah berupa makanan pokok. Di mana makanan pokok kita di Indonesia adalah beras, yang di Timur Tengah pada zaman Nabi mengeluarkan gandum. Zakat fitrah itu kita salurkan kepada yang tidak mampu, Dengan cara begitu maka kemudian kepedulian itu bisa dibangun,” ujar peneliti di Wahid Institut Jakarta itu.

Selain itu, sebagai upaya menjaga perdamaian di tengah pandemi ini, Kiai Moqsith menuturkan bahwa masyarakat harus bisa mengendalikan diri untuk tidak menyebarkan hoaks. Jangan sampai nanti orang bisa meninggal bukan karena virus corona, tetapi karena ketakutan terhadap hoaks yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

”Jadi jangan saling menyalahkan, jangan memprovokasi dan juga terprovokasi, karena hal itu bisa menimbulkan ketidaktenteraman, yang bisa berujung pada kekerasan dan anarki sehingga tidak ada perdamaian,” kata alumnus pondok Pesantren Salafiyah al-Shafi-’iyyah, Situbondo, Jawa Timur, itu.

Menurut dia, setiap orang justru harus saling bantu membantu untuk menghentikan persebaran COVID-19 ini. Provokasi dan hoaks ataupun hal-hal yang tidak produktif hanya akan memperburuk keadaan bangsa ini.

Ia mengatakan tidak ada pilihan lain bagi seluruh rakyat Indonesia dan penduduk dunia untuk saling bergotong-royong, bahu-membahu membantu satu sama lain dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

“Jadi yang punya uang bisa membantu dengan uang. Yang punya ilmu seperti tenaga medis bisa membantu dengan ilmunya. Yang punya kemampuan di bidang agama harus bisa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perkumpulan-perkumpulan yang menyebabkan tersebarnya virus itu,” ujarnya.    (net)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB