Sekretaris Fraksi PKB MPR, Neng Eem Marhamah Zulfa, acara itu menegaskan pentingnya seni budaya daerah dan sajian masakan setempat dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebagai salah satu kota penyangga Ibu kota Jakarta yang dikenal sebagai kota metropolitan maka secara otomatis kota-kota pengangga juga ikut menjadi metropolis, dan akibatnya budaya pun semakin heterogen,” kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/7).
Menurut dia, salah satu bentuk kegiatan untuk merawat budaya dan makanan lokal adalah melalui kegiatan pagelaran seni budaya dan sajian masakan setempat Bogor.
“Tujuan kegiatan ini agar kita tetap mencintai seni budaya lokal dan kuliner lokal, khusus untuk Bogor adalah seni budaya Sunda dan sajian masakan setempat Bogor,” ujarnya.
Menurut dia, sebagai bangsa Indonesia yang memiliki banyak sekali budaya bangsa, tentu saja budaya Sunda yang ada di Bogor ini menunjukkan bagian dari kebhinnekaan itu sendiri.
“Jadi kalau kita mencintai budaya lokal dan mencintai makanan lokal maka kita tak akan tercerabut dari akar budaya kita, dari identitas kita, dan tentu akan memperkuat identitas bangsa kita Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Menurut Fauziah, MPR memiliki komitmen untuk terus mengangkat dan ikut melestarikan seni budaya daerah yang ada di Indonesia ini. “Tekad itu ditunjukkan MPR dengan memasukkan pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar,” ujarnya.
Penyelenggaraan Pagelaran Seni Budaya di Bogor, MPR bekerjasama dengan Komunitas Iket Tatar Pakuan (Kitapak), suatu komunitas seni Sunda yang hidup dan berkembang di Kota Bogor. Kesenian yang ditampilkan adalah karinding dan celempung merupakan jenis kesenian Sunda. (net)