Pandemi Bikin Kemampuan Musik God Bless Menurun

- Editor

Rabu, 19 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Grup rock legendaris, God Bless.  (net)

Grup rock legendaris, God Bless. (net)

JAKARTA.bipol.co – Selama pandemi COVID-19, grup rock legendaris God Bless sama sekali tidak membuat pertunjukan baik secara offline maupun online, dan hal itu ternyata langsung berpengaruh pada kemampuan bermain alat musik.

Gitaris God Bless, Ian Antono mengatakan selama pandemi sama sekali tidak memegang gitar. Akibatnya, jari-jarinya menjadi kaku saat memainkan lagu.

“Sejak ada pandemi kita enggak bisa ngapa-ngapain jadi ngelihat gitar aja males. Karena kalau gitaran kan biasanya selalu ada job, terus kalau enggak ada job gitaran buat apa,” kata Ian dalam jumpa pers peluncuran “Untuk Indonesiaku”, Selasa (18/8).

“Saya pegang gitar sampai tangannya kaku banget, daya ingat juga jadi sering lupa,” ujar Ian melanjutkan.

Ian kemudian mengajak Achmad Albar untuk latihan musik meski tidak ada jadwal manggung. Menurutnya, hal ini berfungsi untuk melemaskan otot-otot dan otaknya agar tetap bekerja.

“Saya ke rumah Iyek (Achmad Albar), saya bilang kalau kita terus-terusan kayak gini, kita enggak bakal bisa ngeband lagi. Udahlah kita latihan aja buat apa kek, yang penting tangan gerak, otak gerak. Jadi sekarang main gitar udah bisa lemes lagi,” kata Ian.

Saat proses rekaman lagu “Untuk Indonesiaku”, Ian tidak merasa kesulitan, sebab dia sudah latihan bermain gitar beberapa kali menjelang rekaman.

“Waktu rekaman kita udah beberapa kali latihan jadi rada lemes, cuma kan karena ini lagunya bukan speed yang gimana jadi enggak begitu sulit,” ujar Ian.

Sementara itu, God Bless kedepannya akan memainkan lagu yang bertema universal serta berkebangsaan.

“Kami memang sudah toku-toku (tua), kami makanya menjiwai lagu-lagunya Areng (Areng Widodo). Kayaknya visi misi kami udah lebih universal. Kalau berbicara cinta, cintanya lebih universal, lebih Indonesia,” ujar Donny Fattah. (net)

Editor Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB