JAKARTA.bipol.co- PDIP angkat bicara terkait kadernya, calon Wakil Wali Kota Depok Afifah yang merasa dilecehkan soal kata ‘sekamar saja’. PDIP belum ingin membawa hal itu ke jalur hukum.
“Kita tidak sedikit-sedikit kemudian menggugat ke masalah hukum, itu dikit-dikit merasa dilecehkan gugat ke hukum. Itu kita lihat hal-hal yang mana yang sifatnya fundamental,” kata Sekjen Hasto Kristyanto saat konferensi pers secara virtual, Minggu (13/9/2020).
“Kalau pembakaran bendera partai, itu bersifat fundamental, karena menyangkut logo partai, simbol partai, ya kami kemudian bergerak,” lanjut Hasto.
Hasto meminta Afifah tetap bertabayun dan fokus memperjuangkan diri pada Pilkada Depok. Dia juga menyarankan agar pihak lain tidak ‘menggoreng’ berita tersebut.
“Jadi nggak usahlah ‘goreng-goreng’. Kita keluarkan hal yang positif dan komitmen dari PDIP perjuangan, termasuk yang terjadi di Kota Depok, di situ yang penting dalam klarifikasi aja nganu apa itu, kata-kata sekamar itu diklarifikasi ya, yang penting tabayun,” ujarnya.
Sebelumnya, Pilkada Depok diramaikan oleh dugaan pelecehan seksual yang dilakukan cawawalkot dari PKS Imam Budi Hartono terhadap cawawalkot dari PDIP Afifah Alia. Imam disebut melontarkan kalimat ‘sekamar sama saya saja’ kepada Afifah saat menjalani pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah di Bandung. [Net]
Editor: Fajar Maritim