BIPOL.CO, BANDUNG – Menjelang Bulan Suci Ramadan yang tinggal sepekan lagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperkuat silaturahmi bersama seluruh stakeholder. Kali ini silaturahmi dilakukan bersama ulama dan umara di Pendopo Kota Bandung, Kamis 16 Maret 2023.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, peran ulama dan umara sangat penting untuk pembangunan Kota Bandung agar semakin lebih baik.
“Tanpa silaturahmi dan kerja sama, kita tidak mungkin bisa membangun Kota Bandung sampai saat ini. Kita harus terus menjalin kerja sama dalam ikhtiar membangun Kota Bandung yang sudah baik menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ucap Yana.
Menurutnya, hal tersebut hanya bisa terwujud jika terjalin ikatan ukhuwah yang baik antara pemerintah dengan para ulama dan umara.
“Ini hanya bisa terjadi jika ulama dan umaro bersama kami menjalin ikatan yang sangat baik,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl berharap silaturahmi ini bisa terus berjalan. Bahkan kerja sama yang baik bisa terus berlanjut sampai tingkat paling bawah.
Terlebih seminggu lagi akan bertemu dengan Bulan Suci Ramadan. Ia memaparkan, Nabi Muhammad SAW bersabda untuk bergembira dalam menyambut Ramadan.
“Nabi menyampaikan, bergembiralah kalian karena akan bertemu dengan bulan paling berkah. Di saat setiap kebajikan mendapat pahala yang paling besar dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum Ramadan,” jelas Miftah.
Bahkan, dalam hitungannya, pahala beramal di bulan Ramadan akan digandakan sebanyak 70 kali lipat jika dibandingkan dengan ibadah yang sama pada bulan selain Ramadan.
Ia juga menggarisbawahi jika ibadah saum yang dilakukan saat Ramadan bukan hanya berbicara tentang menahan lapar dan haus. Namun, harus menjadi saum yang berkualitas.
“Puasa yang berkualitas itu selain kita melakukan syarat sah puasa untuk mendapatkan pahala, juga mampu menghadirkan perubahan dalam diri kita. Supaya kita menjadi orang yang lebih bertakwa,” paparnya.
Sebab tolak ukur puasa yang berkualitas justru akan terlihat setelah saum berakhir. Ada peningkatan ketakwaan atau tidak dalam diri seorang muslim.
“Di dalamnya ada muatan peningkatan kualitas dan moral. Mencegah perbuatan jahat dan mungkar. Salah satu hasil dari ibadah saum itu adalah jujur karena ini merupakan amalan yang paling sulit,” akunya. (*)