Distaru Kaji Kelayakan Stadion GBLA

- Editor

Senin, 4 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stadion Gelora Bandung Lautan Api.(net)

Stadion Gelora Bandung Lautan Api.(net)

BANDUNG,bipol.co – Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Bandung masih perlu mengkaji kembali kelayakan Stadion Gelora Bandung lautan Api (GBLA) untuk menggelar pertandingan sepakbola.

Pasalnya, perlu dilakukan pengukuran tingkat keretakan dan penurunan tanah yang ada di samping Stadion GBLA. Meski secara kasat mata memang terdapat keretakan dan penurunan di sejumlah titik. Namun, kondisi itu tidak terjadi di struktur utama stadion berkapasitas 38.000 penonton tersebut.

“Hasil awal peninjauan kami bersama Polrestabes Bandung adalah keretakan dan penurunan terjadi di samping-samping stadion seperti tempat parkir dan pendukung struktur stadion lainnya. Ada sedikit penurunan dan ditemukan ada retak,” ungkap Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Bandung, Chairul Anwar, Senin (4/2).

Chairul menegaskan pihaknya belum bisa menilai GBLA layak atau tidak digunakan untuk pertandingan dengan kondisi seperti itu.

“Tanah di situ dulunya bekas sawah. Struktur utama stadionnya tidak bermasalah, hanya samping-samping stadionnya. Sementara waktu perlu penelitian. Karena assetnya milik Dispora, maka yang berwenang mengkaji itu Dispora. Sedangkan hanya merupakan pendukung teknis saja,” tuturnya.

Meskipun struktur utama stadion tidak bermasalah, Anwar mengaku ada kekhawatiran karena pertandingan Persib di kandang seringkali dijejali penonton dalam jumlah banyak bahkan kadang membludak dan di luar perkiraan.

“Bobotoh yang menonton biasanya sangat membludak, di luar daya tampung GBLA. Akhirnya Polrestabes merekomendasikan agar dicarikan alternatif dulu. Untuk preventif saja takut ada sesuatu yang tidak diinginkan, makanya kita pun setuju,” katanya dilansir dari humas.bandung.go.id.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Dodi Ridwansyah menyebutkan, laporan mengenai keretakan dan penurunan tanah di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) baru sebatas visual. Sehingga perlu ada pendalaman lebih lanjut.

“Kami sedang mengupayakan untuk mencari penyedia jasa pengkaji teknis mengenai kondisi GBLA,” ungkapnya.

“Tidak menutup kemungkinan kami akan menggandeng PT PBB (Persib Bandung Bermartabat) dalam penyediaan jasa ini. Karena mereka kan ada keinginan untuk mengelola. Biar hasilnya bisa menjadi dasar untuk kita dalam melakukan perbaikan,” sambung Dodi.

Lebih lanjut Dodi menjelaskan, rencana kajian tersebut merupakan bentuk tindak lanjut hasil rapat koordinasi di Markas Polrestabes Bandung, Jumat (1/2/2019) lalu.

“Apapun yang menjadi hasil rakor hari Jumat lalu, kami akan menindaklanjuti saran dan masukan pada hasil rapat tersebut,” sebutnya.[HYT]

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru