MAKASAR, bipol – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 KH Ma’ruf Amin mengunjungi kediaman Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassar, Syekh Sayyid Habib A Rahim Assegaf Puang Makka di Jalan Baji Bicara Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019).
Kunjungan ini merupakan bentuk silaturahmi Maaruf Amin dengan pimpinan tarekat Khalwatiah dan jajaran pengurusnya. Pada kesempatan itu Ma’ruf menyampaikan tugas ulama bagaimana menyempurnakan kemanusiaan serta memperbaiki akhlak umat dan menjaga negara.
Dia juga menyinggung soal maraknya peredaran informasi bohong atau hoaks. Bermunculannya ahli-ahli maki termasuk paham aliran keras leberalisme, terorisme hingga intoleran di Indonesia.
Sementara paham Ahlus-sunnah wal Jama’ah (Aswaja) pada hakikatnya adalah ajaran Islam, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya perlu tetap dijaga dan dimaknai dalam kehidupan.
Selain itu, adanya gerakan-gerakan yang selalu mau memperhadap-hadapan antara muslim dan non-muslim. Padahal, dalam Islam tidak diajarkan hal-hal seperti itu dan menghormati orang lain dalam Islam termasuk agama lainnya.
“Indonesia dibangun dengan penuh perjuangan, ulama kita punya peran disitu dalam menyelesaikan masalah. Indonesia lahir dari kesepakatan dan titik temu, sebab Indonesia itu majemuk. Pancasila sebagai dasar negara kebangsaan kita mempersatukan itu,”katanya.
Maaruf berharap, Indonesia jangan dijadikan seperti negara di timur tengah, tapi bagaimana menjadikan negara berdaulat, karena di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) NKRI adalah harga mati. “Memperjuangkan Islam tidak salah, tapi di negara kita ada demokrasi dan konstitusi yang mesti diikuti. Ekonomi Syariah sudah jalan meski belum sepenuhnya, Rancangan Undang-undang pesantren sementara jalan. Jangan menggunakan cara-cara kasar,” ungkap dia. (ant)