JAKARTA,bipol.co – Konsorsium Repsol, Pertronas, dan Mitsui Oil Exploration telah menemukan cadangan gas di blok Sakakemang. Perusahaan memberikan estimasi awal setidaknya 2 triliun kaki kubik (TCF) dari sumber daya yang dapat dipulihkan. Melalui keterangan resmi perusahaan, temuan ini disebut sebagai penemuan gas terbesar di Indonesia dalam 18 tahun terakhir, atau masuk dalam 10 penemuan terbesar di dunia dalam 12 bulan terakhir.
Perusahaan akan melanjutkan pekerjaan eksplorasi dalam beberapa bulan mendatang dengan sumur penilaian tambahan yang direncanakan. Repsol telah bekerja sama dengan SKK Migas dalam kegiatan eksplorasi yang dilakukan di blok dan terus bekerja untuk langkah selanjutnya bersama dengan Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Riset Wood Mackenzie Andrew Harwood mengatakan, temuan gas tersebut adalah penemuan terbesar di Indonesia sejak ExxonMobil menemukan ladang minyak Cepu pada 2001. Itu juga akan melampaui penemuan terbesar di Asia Pasifik pada tahun 2018, penemuan minyak Dorado di Australia. “Kami juga percaya ada potensi perkiraan volume untuk meningkat seiring pengerjaan penemuan tersebut berlangsung,” ujar Andrew melalui keterangan resminya, Kamis (21/2/2019).
Lebih lanjut, menurutnya, pada 2024 atau 2025 adalah perkiraan realistis untuk produksi pertama, dan dengan perkiraan sumber daya 2 triliun kaki kubik (tcf), lapangan dapat menghasilkan sekitar 300 MMCFD untuk sekitar 15 tahun. Andrew menilai, Indonesia yang baru-baru ini meningkatkan upaya untuk meremajakan sektor minyak dan gasnya dengan mengurangi birokrasi, merevisi kebijakan fiskal, dan membuka akses data yang tersedia bisa menjadi faktor penarik investasi.
“Penemuan cadangan ini, walaupun bukan hasil langsung dari upaya-upaya tersebut, tapi Indonesia bisa memanfaatkan cadangan yang dihasilkan oleh penemuan ini untuk menarik investasi lebih lanjut dan merangsang lebih banyak kegiatan eksplorasi,” tutur Andrew. Dalam jangka pendek hingga menengah, penemuan ini akan mengimbangi penurunan output dari ladang domestik lainnya, dan mengurangi ketergantungan pada LNG.
“Jangka panjang, Indonesia perlu terus menarik para investor migas untuk melakukan eksplorasi, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang lebih sulit tetapi potensinya lebih prospektif,” pungkas Andrew. Sebelumnya, SKK Migas mengumumkan adanya penemuan gas di Indonesia, tepat di Blok Sakakemang, Sumatra Selatan, yang dioperasikan oleh konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui Oil Exploration. “Penajakan sumur KBD-2x dilakukan pada 22 Agustus 2018 dengan target factor basement, dan cadangan ditemukan pada kedalaman 2.430 MD,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. (dgp)