ACT-MRI Bekali Siswa Bintang Madani Mitigasi Gempa Bumi

- Editor

Selasa, 12 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG,bipol.co – Ratusan siswa SD dan SMP Bintang Madani, Kota Bandung dibekali pengetahuan mitigasi bencana gempa bumi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Selasa (12/3/2019).

Langkah ini untuk meminimalisir munculnya korban akibat bencana.

“Lapisan masyarakat termasuk siswa perlu siap siaga untuk menghadapi bencana gempa bumi. Contohnya gempa di Palu banyak menelan korban karena masyarakat belum mengetahui bagaimana meminimalisir akibat setelah terjadinya gempa,” Ucap Ketua MRI Jawa Barat Atep Salman Alfarisi (27) kepada bipol.co disela simulasi mitigasi bencana di SD Bintang Madani.

“Karena gempa bumi itu datangnya secara tiba-tiba dan mempunyai durasi waktu yang sangat singkat, maka kita selaku mahluk tuhan yang banyak keterbatasan jadi harus selalu waspada,” tambah Atep.

Atep juga mengatakan materi yang di sampaikan kepada siswa mengenai pengetahuan akibat terjadinya gempa bumi, menyelamatkan diri sendiri, dan bagaimana cara menyelamatkan orang lain.

Staff HRD SD-SMP Bintang Madani, Repindra mengatakan, mitigasi bencana tersebut sangat bermanfaat bagi siswanya. “Bagi anak-anak mengedukasi banget, karena kan orang dewasa yang sudah beberapa kali mengalami gempa juga belum tahu cara mengantisipasi gempa, padahal kan ada tekniknya,” ucapnya.

Tidak hanya siswa, guru dan pengurus juga awalnya tidak tahu bahwa bila terjadi gempa, diusahakan untuk tidak panik lalu keluar ruangan.

“Padahal kan bisa berlindung di bawah meja atau yang lainnya, kalau sudah berhenti, lalu pindah ke tempat yang lebih aman seperti lapangan,” ungkap Repindra.

“Memang sudah lama pihak kami ingin sekali kerja sama dengan pihak MRI-ACT, untuk mengadakan mitigasi seperti ini, dan memang terlaksananya baru hari ini,” sambungnya.

Repindra berharap sekolah dan guru lain mampu mengedukasi siswanya untuk siap siaga terhadap bencana alam untuk meminimalisir korban dan kerugian akibat bencana alam.

“Itu sangat penting ya, terutama kalau untuk yang belum tahu nih, mitigasi gempa, kebakaran, longsor ataupun yang lainnya harus segera cari tahu, paling tidak sih dengan adanya simulasi ini, mitigasi ini, kita dapat menyelamatkan diri sendiri sebelum orang lain,” pungkasnya.[Rzk]

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB