Ibu Hamil Rentan Kena Ginjal

- Editor

Rabu, 13 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co –  Ibu hamil rentan terkena berbagai penyakit, termasuk penyakit ginjal, menurut dokter spesialis ginjal dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr. Aida Lydia, PhD., SpPD-KGH. “Bisa kena preeklamsia, sehingga terganggu fungsi ginjal. Dengan kehamilan misal sudah ada gangguan fungsi ginjal, maka terjadi penurunan fungsi ginjal selama hamil,” kata dr Aida di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Preeklamsia merupakan sindrom yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), kenaikan kadar protein dalam urin. Selain bisa menganggu fungsi ginjal, kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil ini juga berisiko menganggu perkembangan janin. Diabetes, obesitas dan riwayat keluarga yang mengidap preeklamsia menjadi faktor penyebab ibu hamil terkena preeklamsia.

Apa yang bisa dilakukan jika ibu hamil terkena masalah ginjal? Aida menyarankan ibu hamil berkonsultasi dengan dokter kandungan dan ginjal untuk membantu mengatasi kondisinya. Masalah ginjal, selain karena tekanan darah tinggi, juga bisa karena faktor lain seperti diabetes melitus, obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, kurang melakukan aktivitas fisik dan pola makan tidak sehat.

Selain itu, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, usia tua juga menjadi faktor risiko seseorang terkena penyakit ginjal. Penyakit ginjal pada awalnya tidak menunjukkan gejala khas sehingga sering terlambat diketahui. Namun, ada sejumlah tanda yang dicurigai antara lain tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, mual, muntah dan bengkak terutama pada kaki dan pergelangan kaki.

“Gejala baru timnbul karena penurunan (fungsi ginjal) sudah lanjut. Kenali diri sendiri dan keluarga apakah ada faktor risiko. Kalau ada (faktor risiko), periksa urin, kadar gula darah, tekanan darah, jadi deteksi dini. Kalau ada tanda-tanda, faktor risiko ditangani,” kata Aida. (ant)

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru