BANDUNG,bipol.co – Direktur Lingkaran Kajian Komunikasi Politik (LKKP) Adiyana Slamet mengatakan Kasus Korupsi yang menyangkut nama Politisi PPP Romahurmuziy atau Rommy tak akan mempengaruhi elektabilitas Paslon capres/cawapres 01.
Menurutnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak akan mempengaruhi elektabilitas Paslon yang diusung. Hal ini karena PPP dianggap hanya memiliki basis massa yang sedikit.
“Kasus Rommy ini tidak terlalu apa namanya mempengaruhi elektabilitas dalam konteks Pilpres 2019,” kata Adiyana kepada bipol.co, Selasa (26/03/2019).
Adiyana berpandangan Kasus Rommy menjadi ‘viral’ karena berdekatan dengan Pemilu. Hal ini dijadikan momentum oleh kelompok tertentu sebagai strategi politik untuk mempengaruhi elektabilitas partai pengusung.
“Apapun yang diucapkan oleh Gus Rommy itu akan digoreng oleh kelompok yang berharap itu untuk down atau menggerus elektabilitas salah satu partai pengusung 01,” ujarnya.
Ia menambahkan terkait adanya indikasi bahwa PPP tidak akan lolos dalam parlementer treshold menjadi penguat tidak signifikannya pangaruh elektabilitas Paslon yang diusung.
“Ini efeknya kalau kita ngomongin pada konteks pilpres itu tidak signifikan untuk menggerus Paslon nomor satu kan karena memang basisnya sedikit,” tambahnya.
Adiyana juga menegaskan perihal ungkapan Romi yang mengatakan dirinya dijebak sebagai suatu pembentukan opini publik untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
“Statement-statement terkait tentang bagaimana merasa dijebak dan yang lain-lain itu adalah bagian dari pembentukan opini publik dan bagaimana misalkan ini berhak untuk menyatakan pendapat,” tegasnya. **
Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Ude D Gunadi