Pernah Terjatuh dari Perahu, Sedih Melihat Ribuan Mayat di Jalanan

- Editor

Sabtu, 4 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAB. BANDUNG, bipol.co – Agus Permadi menjadi sosok yang sangat melekat dengan PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Bandung. Betapa tidak. Sudah 33 tahun ia mengabdi kepada organisasi sosial itu sehingga berbagai pengalaman ia dapatkan dalam hidupnya.

Kepala Markas Komando Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung ini  bercerita PMI Kabupaten Bandung berdiri pada 1985. Setahun kemudian ia bergabung menjadi sukarewan PMI.

“Saya angkatan pertama korps Sukarela PMI Kabupaten Bandung. Sekarang diamanahi sebagai kepala markas komando PMI Kabupaten Bandung,” katanya saat ditemui di Mako PMI Kabupaten Bandung di Jalan Terusan Al-Fathu Km. 17 Soreang, baru-baru ini.

Agus berpendapat, dalam menjalani aktivitas di PMI harus memiliki jiwa seni. “Menjadi anggota PMI saya pikir harus memiliki jiwa seni, karena kita juga harus bisa menghibur orang. Dan menjadi anggota PMI kadang kita juga lupa sama diri kita sendiri,” katanya.

Warga Jalan Melong Raya Gg. Cempaka No.75. RT 02 RW 11  Kelurahan Melong
Cimahi Selatan ini menceritakan pengalaman paling menegangkan saat kejadian banjir di Tegalluar tahun 1987. Ia sempat terjatuh dari perahu saat melakukan evakuasi warga yang terkena banjir. “Karena air begitu besar, sampai-sampai saya jatuh dari perahu. Kalau sekarang kan pakai perahu karet, dulu mah masih pakai perahu kayu,” kata nya.

Peristiwa menegangkan dialami saat pertama kali saya melihat banyak korban jiwa bergelimpangan di jalanan. Saat itu ia dikirim untuk misi evakuasi korban tsunami di Aceh pada 2004. “Melihat ribuan orang bergeletakan di jalanan saya sedih melihatnya,” kenang Agus.

Pengalaman lain yang menegangkan saat menolong kecelakaan, khususnya kecelakaan lalu lintas. Sabagi anggota PMI, katanya, harus berupaya bagaimana cara orang tersebut tidak sampai meninggal. “Sering melihat orang yang sekarat, harus memikirkan bagaimana kondisi korban sebelum diberikan ke pihak rumah sakit,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, bisa bertahan di PMI selama puluhan tahun dibangeringi dengan rasa ikhlas dan bersyukur. “Kita melakukan apapun juga harus ikhlas dan bersyukur, kalau kita tidak ikhlas dan bersyukur pekerjaan kita tidak maksimal, ” pungkasnya. **

 

Reporter : Alvian Hamzah

Editor: Ude D Gunadi

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB