SUBANG, bipol.co – Warjaya Abdu Latief (39 tahun) menceritakan pengalamannya sebagai Panitia Pengawas Pemilu di Kecamatan Legon Kulon Kabupaten Subang. Menurutnya, sebagai Panwascam di Pemilu 2019 ini benar-benar lebih ekstra pekerjaannya dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
“Dulu sewajarnya mengawasi, tidak seperti yang sekarang selain pentas politik yang panas, pola Pemilu serentak ini membuat kita harus ekstra mengawasi,” ujarnya kepada bipol.co di rumahnya Dusun Kerajan Desa Mayangan Kecamatan Legon Kulon, Subang, Sabtu (27/4/2019).
Pria yang akrab disapa Jaya ini menyebutkan dirinya menjadi panitia pengawas pemilu sejak usia 24 tahun .”Saya menjadi Panwas sejak pemilihan presiden tahun 2004. Saat itu presiden yang terpilihnya SBY-JK. Dulu bahasanya PKD (Panwas Kelurahan/Desa), jadi pengawas pemilu di desa selama beberapa tahun, tapi sekarang ada peningkatan jadi staff di kecamatan bagian divisi penindakan,” tuturnya.
Selain menjadi Panwascam, Jaya menjabat sebagai Badan Pengawas Desa di Desa Mayangan Legon Kulon. Ia bahkan, menjadi guru di lingkungan Pesantren Darul Furqon dan juga sebagai supir freelance.
“Pasca pleno kemarin, banyak kesalahan-kesalahan terutama C1 . Dari pihak TPS/KPPS dari pagi masih normal tapi sampai malam mulai error, penulisan C1 banyak yang salah, pas di pleno hasil perhitungan Panwas dengan KPPS suka berbeda. Maka dari itu supaya tidak merugikan si calon , kotak suara yang ada di kecamatan itu dibongkar, karena saksi pun juga sebagian besar tidak mempunyai C1 hanya memperhatikan calon saja,” ucapnya.
Ia menuturkan suka-dukanya menjadi panwas. “Sukanya ya kerjanya cuman ngawasin aja sih pas kampanye. Kami mencatat, menunggu yang komanya aja dukanya jadi panwas kewalahan pas hari akhir kampanye dan sidang pleno, itulah dukanya karena kurang tidur, bahkan di kecamatan kami ada yang sampe sakit parah, tapi alhamdulillah nggak seperti daerah yang lain yang sampai meninggal,” katanya.
Ayah tiga anak ini mengatakan, dirinya bisa terus bertahan di Panwaslu atas dukungan keluarganya. “Alhamdulillah keluarga men-support karena tahu kegiatan kami setiap malam jarang di rumah, karena mereka sumber semangat saya dalam menjalani aktivitas,” katanya.
Reporter : Alvian Hamzah
Editor: Ude D Gunadi