JAKARTA, bipol.co – Polisi memperketat pengamanan di Kantor Bawaslu di Jakarta Pusat, menjelang aksi unjuk rasa Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK), Kamis (9/5/2019) siang ini.
Berdasarkan pantauan Antara di Kantor Bawaslu, jumlah personel kepolisian yang berjaga lebih banyak dibandingkan sehari sebelumnya. Selain itu, tiga kendaraan taktis milik Polda Metro Jaya, seperti mobil water canon dan mobil Barracuda, juga terparkir di depan Kantor Bawaslu.
Meski tidak ada barikade kawat berduri seperti yang terpasang di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, sejumlah polisi siaga berjaga di depan dan belakang pagar besi Kantor Bawaslu yang setinggi 2,5 meter.
Kapolsek Metro Menteng AKBP Dedy Supriadi mengatakan upaya memperketat keamanan ini merupakan hal yang wajar dilakukan saat akan ada unjuk rasa, terlebih saat masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Penambahan personel untuk pengamanan, dilakukan di kesatuan Brimob dari satu kompi (tiap kompi berjumlah seratus personel) menjadi empat kompi.
Deddy mengatakan, tidak hanya polisi, TNI juga ikut mengamankan Kantor Bawaslu. “Yang pasti dengan personel yang ada kami selalu siap menjaga 24 jam, baik ada unjuk rasa maupun tidak ada,” kata Deddy.
Sementara itu, petugas satuan pengamanan (Satpam) yang sehari-hari bertugas di Kantor Bawaslu, Agustinus Daniel mengatakan pengamanan pada Kamis ini memang lebih ketat dibandingkan hari biasanya. “Jumlahnya banyak banget, di luar ada, di dalam ada, di belakang juga ada,” kata dia.
Agustinus berharap dengan diperketatnya pengamanan di Kantor Bawaslu, aksi unjuk rasa dapat berlangsung dengan tertib dan aman. Sebelumnya, massa GERAK akan berunjuk rasa di Kantor KPU dan Bawaslu, Jakarta, pada Kamis siang. Rencananya mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kas Kostrad) Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein juga turut hadir di dalamnya. (ant)**
Editor: Ude D Gunadi