BANDUNG, Bipol.co – Dekan FISIP Universitas Pasundan Bandung, M.Budiana menyatakan, gerakan people power hanya terjadi saat hari pencoblosan pemilu serentak 2019.Untuk itu gerakan yang muncul saat putus hasil rekapitulasi suara tingkat nasional oleh KPU dinilai tidak patut lakukan.
Menurutnya, gerakan people power seharusnya menuju pada penolakan terhadap sesuatu yang bersifat lain dan zolim terhadap kepimpinan yang terjadi dalam sebuah kepemimpinan di satu negara. Semisal pada 1998 gerakan digagas mahasiswa saat itu terhadap lengsernya Presiden Suharto dan turunya rezim ordebaru.
“Saya sepakat dengan pendapat yang banyak disampaikan dalam kurun waktu sekarang, bahwa people power itu terjadi 17 april lalu yakni pada saat pencoblosan suara,” ucapnya Budhiana saat ditemui di Bandung, Senin (20/5/2019) malam.
Budhiana mengatakan, di saat negara lain banyak menyampaikan selamat atas terlaksananya Pemilu Serentak 2019 berjalan dengan lancar aman, di dalam negeri sendiri banyak terjadi pengingkaran atas semua itu. “Sangat disayangkan, baik tokoh nasional ataupun daerah yang menginginkan people power,”ungkapnya.
Disinggung mengenai sikap tokoh nasional seperti Amin Rais yang vocal tentang ajakan pepole power pada Rabu (22/5/2019), Budiana menyarankan, alangkah baiknya lebih banyak merenung akan semua tindakannya. “Saya kira baiknya buat tokoh nasional seperti itu (Amin Rais), mentafakuri perbuatannya kemudian lebih baik mundur saja,”katanya.
Lebih lanjut, Budiana menjelaskan, politisi PAN selain Amin Rais lebih banyak dan sudah saatnya menyerahkan semua itu kepada kaum-kaum muda yang berada di partainya. “PAN banyak yang bagus berfikir tentang indonesia. Seperti Bara Hasibuan, di sana ada juga Bima Arya dan tokoh muda lain di partai itu,” jelasnya.
Budiana menilai, sikap Amin Rais saat ini sudah tidak relevan dengan perkembangan politik Indonesia saat ini dan sudah saatnya memberikan kesempatan untuk generasi muda berkiprah. “Saya cukup prihatin langkah beliau seterusnya destruktif dan mencederai nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dikawal oleh dia,”pungkasnya.**
Reporter : Abdul Basir
Editor: Ude D Gunadi