Suara Perdamaian dari Pelukis Bandung untuk Palestina

- Editor

Jumat, 28 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG,bipol.co – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar acara Grand Lounching pameran lukisan dalam rangka peringatan 64 tahun konferensi Asia Afrika. Dalam pameran tersebut ditampilkan berbagai jenis lukisan yang dapat disaksikan bahkan dibeli oleh para pengunjung.

Ketua pelaksana Grand Lounching pameran lukisan, Asep Berlian mengatakan bahwa lukisan-lukisan yang disajikan memiliki pesan perdamaian untuk dunia. Menurutnya saat ini masih ada negara-negara yang sedang dilanda konflik, khususnya negara yang tergabung dalam konferensi Asia Afrika.

“Bandung sebagai tempat Dasa sila Bandung tentu ingin menyerukan anti penindasan, kita pelukis menyuarakan perdamaian dunia, khususnya untuk palestina. Pray untuk palestina, Damai untuk Palestina and Fredom for Palestina,” kata Asep di jalan Asia Afrika Bandung pada Kamis (27/06/2019).

Asep berharap pesan yang tertuang dalam bentuk lukisan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi negara Palestina. “Kita menyuarakan perdamaian dunia lewat lukisan. Pameran lukisan kita kan nyampe ke dunia sekarang. Mudah-mudahan mereka terketuk,” ucap Asep.

Asep mengungkapkan pada pameran tersebut disajikan sebanyak 48 lukisan hasil karya lintas generasi. Menurutnya lukisan-lukisan tersebut juga memiliki tingkat kesulitan masing-masing sehingga ada beberapa lukisan yang diselesaikan hingga waktu satu bulan.

“Seniman yang ikut 15 orang dengan 3 generasi mulai dari profesor sampai tingkat SMA. Generasi menengahnya Saya. Jumlah Lukisan sekitar 48, masing-masing pelukis rata-rata tiga, ada satu pelukis yang bawa enam,” paparnya.

Ketua Komunitas Anak Negeri mengungkapkan kisaran harga lukisan bagi pengunjung yang berminat pada lukisan tersebut. Ia mengatakan jika lukisan paling mahal pada pameran yang digelar hingga tanggal 5 Juli tersebut dibanderol dua ratus juta rupiah.

“Harga mulai dari 50000 sampai 200 juta. Nah yang 200 juta itu ada 3,” tandasnya.**

Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru