Mendag Bawa Konsep dari Beijing Bangun Pasar Induk di Jawa Barat

- Editor

Sabtu, 20 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.* ist.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.* ist.

BEIJING, bipol.co – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, akan membawa konsep yang diterapkan di Pasar Induk Xinfadi, Beijing, dalam rencana pembangunan lima pasar induk di Indonesia.

“Tujuan (membangun pasar) adalah bagaimana produk-produk peternakan dan pertanian bisa terintegrasi dan tersalurkan, sehingga mampu memotong mata rantai yang begitu panjang,” ujarnya di Beijing, Sabtu (20/7).

Dalam kunjungannya ke pasar terbesar di Ibu Kota China itu, dia melihat pengelolaan pasar yang memiliki asosiasi para pedagang lokal dan pedagang dari 30 negara.

Selain menerapkan sistem zonasi untuk membedakan berbagai jenis komoditas, termasuk bahan makanan bersertifikat halal, Mendag tertarik dengan pola distribusi.

“Hal menarik, ada truk-truk pengangkut dari berbagai provinsi. Ada yang sebagian bisa langsung memindahkan barang dari sini ke angkutan yang langsung ke daerah lain,” ujarnya.

Barang-barang berupa buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, dan produk turunannya bisa dimasukkan di gudang berpendingin yang disediakan pihak pengelola pasar.

Pasar yang dibangun pada 1988 di atas lahan seluas 200 hektare itu mampu membukukan transaksi sekitar 100 miliar RMB atau sekitar Rp202 triliun per tahun.

Pengelola Pasar Induk Xinfadi bekerja sama dengan pemerintah daerah dan koperasi petani di sejumlah daerah di China untuk memasok berbagai komoditas pertanian dan peternakan.

Kemendag berencana membangun lima pasar induk di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Sulawesi.

Namun Enggartiasto tidak ingin hanya membangun fisik bangunan pasar tanpa menerapkan konsep dan sistem distribusi barang.

“Kalau dibilang mahal, bangunan pasar induk seperti ini ya pasti mahal. Tapi konsepnya ini bisa menyejahterakan para petani dan peternak di daerah,” katanya mengenai pasar induk yang berlokasi di Distrik Fengtai, pinggiran Kota Beijing, itu.

Ia mencontohkan kalau saja pasar induk seperti Xinfadi itu dibangun di Bekasi, maka akan berfungsi sebagai penyangga ekonomi wilayah Utara Jawa Barat. (ant)

 Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Hari Jadi ke-384, Bupati Bandung Relaksasi Pajak Hingga 100 Persen
Gebyar Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Perumda Tirta Raharja Berikan Keringanan Pemasangan Sambungan Baru
JK Khawatir Utang RI Tembus Rp 8.909 T: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di Level 5 persen
Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Bahasa Jepang dan Korea
Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 
Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani
Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil
Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 14:03 WIB

Hari Jadi ke-384, Bupati Bandung Relaksasi Pajak Hingga 100 Persen

Kamis, 24 April 2025 - 13:08 WIB

Gebyar Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Perumda Tirta Raharja Berikan Keringanan Pemasangan Sambungan Baru

Jumat, 18 April 2025 - 17:04 WIB

JK Khawatir Utang RI Tembus Rp 8.909 T: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di Level 5 persen

Kamis, 17 April 2025 - 10:41 WIB

Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Bahasa Jepang dan Korea

Rabu, 9 April 2025 - 12:05 WIB

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 

Berita Terbaru

KESEHATAN

Erwin: Pemkot Bandung Pastikan HIV/AIDS Ditangani Holistik

Jumat, 25 Apr 2025 - 09:57 WIB