Mantra Batu Kuda Sihir Pengunjung Nyaman di Hutan Pinus

- Editor

Rabu, 31 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batu besar di Desa Cikoneng ini banyak disebut sebagai wisata Batu Kuda

Batu besar di Desa Cikoneng ini banyak disebut sebagai wisata Batu Kuda

KEJENUHAN, penat dan suasana kota yang membosankan  sirna seketika bila berkunjung ke Wisata Batu Kuda, yang berlokasi di Gunung Manglayang Kampung Cikoneng Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

Pohon-pohon pinus yang tinggi akan memberi lambaian, diiringi suara desir angin menyambut kedatangan kita ke lokasi ini. Nyaman dan sejuk. Itu kesan yang terjadi saat memasuki kawasan ini.

Tempat wisata Batu Kuda dikelola warga yang tergabung dalam LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Cikoneng. Harga tiket masuk tergolong murah, hanya Rp 7.500,00,  tapi bagi yang berminat berkemah atau kemping dikenakan biaya Rp. 10 ribu.

Ada seorang lelaki tua berusia sekitar 75 tahun di Batu Kuda. Kakek ini masih kuat mendaki sampai ke puncak, khususnya bila ada peziarah datang. Pak Unang, demikian dia disebut. Dikenal juga sebagi kuncen Gunung Manglayang.

Saat ditemui di Wisata Batu Kuda, Pa Unang bercerita tentang cerita dan sejarah Gunung Manglayang. “Nama sebelumnya adalah Kembang Layang. Ini karena ada kembang yang jatuh di puncak,” katanya.

Unang juga berkisah, konon Eyang Gagah I alias Langlangbuana dari kerajaan Hindu bersama rombongan kerajaan Banten melakukan perburuan ke daerah itu. Dalam bahasa Sunda disebut moro atau berburu.

Raja Banten waktu itu, Prabu Layang Kusumah dan istri Layangsari malah menyenangi tempat itu dan tidak melanjutkan aktivitas berburunya. Mereka memilih tinggal di daerah itu, hingga akhirnya tilem atau menghilang.

Untuk mencapai Batu Kuda diperlukan waktu 30 menit dari Cibiru, menggunakan sepeda motor. Sedangkan menuju puncaknya di Batu Keraton, diperlukan sedikitnya 3 jam.

Ketinggiaan puncak melayang mencapai 1818 MDPL. Gunung ini meliputi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Unang menjelaskan, jika mau ziarah biasa dilakukan pada hari Senin dan Kamis karena menurut mitos kramat gunung kumpul pada hari itu. Jadwal ini juga dimaksudkan untuk menjaga kelestariaan alam.

Bikin Baper

Bagi pengunjung yang malas naik ke batu kuda atau batu keraton, bisa menikmati rindangnya pohon pinus di hutan pinus, sebelum lokasi batu kuda. Angin semilir mengeluarkan irama dan pusi alam yang indah, yang akan memanjakan hati dan pikiran.

Pengunjung bisa menikmati sambil menyewa emok (ayunan yang diikat dari pohon satu kepohon lainnya). Santai dan rileks. Dijamin, di tempat ini akan lupa dengan persoalan hingar-bingar perkotaan dan praktek kotor politik.

Tempat ini pun seringkali dijadikan tempat kamping. Luas lahan 20 Ha yang dikelola Perhutani dan warga. Salah satu pengunjung dari purwakarta, Sofyan, mengatakan, tempat seperti Wisata Batu Kuda harus dijaga.

“Tetap dan jagalah wisata ini jangan sampai pihak swasta mengambil peran ini,karena bila pihak swasta sudah masuk ekositem dan keramahan warga akan berubah menjadi keserakahan hingga akhirnya alam ini menjadi rusak,” harapnya.

 

Magis tempat wisata ini membuat pengunjung ingin datang kembali. Bahkan pengunjung harus siap mental dan ada dorongan kuat untuk datang berkali-kali, karena banyak mantra leluhur Manglayang yang membuat nyaman. Tidak percaya? Silahkan buktikan sendiri.**

 

Penulis: Syacrial

Editor: Ude D Gunadi

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru