Sudah Semrawut, Wisata Tirta Jangari Minim Fasilitas

- Editor

Jumat, 9 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIANJUR,bipol.co – Fasilitas di kawasan wisata tirta Jangari di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, terkesan masih semrawut. Mestinya, butuh campur tangan pemerintah setempat lantaran Jangari merupakan satu di antara objek daya tarik wisata (ODTW) di wilayah terluas kedua di Jawa Barat tersebut.

“Salah satunya lahan parkir. Sampai sekarang, Jangari itu tak punya lahan parkir. Makanya, wisatawan kadang kesulitan,” kata Anggota Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Pesona Wisata Jangari, Baban Yana, kepada wartawan, Jumat (9/8/2019).

Selama ini, lanjut dia, untuk parkir memanfaatkan lahan yang ada. Masyarakat dan pihak desa mengelolanya dengan keuntungan yang diperoleh dibagi dua.

“Ini lebih kepada agar parkir kendaraan lebih tertata. Daripada tidak dikelola pemerintah, kami yang berinisiatif,” jelasnya.

Lahan di Jangari merupakan hak guna usaha (HGU). Status tanah tersebut jadi dalih bagi pemerintah tak bisa mengelolanya.

“Padahal, kalau bisa, tentu dari lahan parkir bisa menjadi pendapatan. Tinggal nanti dikelola Dinas Perhubungan,” ucapnya.

Sejatinya, parkir bisa dikelola pemerintah agar ke depan tak menimbulkan konflik. Pasalnya, tak sedikit elemen masyarakat mengatasnamakan kelompok yang mulai terjun mengelola lahan parkir.

“Khawatirnya nanti terjadi gesekan hingga menimbulkan konflik,” tandasnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Yudi Ferdiana, tak memungkiri masih terbatasnya fasilitas di kawasan wisata tirta Jangari. Namun untuk membangun infrastruktur di kawasan itu butuh kejelasan status lahan.

“Lahannya kan masih HGU. Ini tentunya butuh waktu untuk membahas konsep pengelolaannya supaya nanti bisa ada kerja sama pemanfaatan lahan parkir. Keuntungannya bukan hanya untuk pemerintah saja, tapi juga untuk masyarakat,” kata Yudi. **

Reporter : Andi
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB