Ajukan Anggaran Pilkada Kab. Bandung 2020, Rp99 M, Ketua KPU: Itu Paling Murah

- Editor

Jumat, 16 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peringati HUT ke-74 Kemerdekaan RI, SDN Dewi Sartika CBM (Desa Cibima), Sukabumi,  menggelar lomba menghias kelas.* firdaus

Peringati HUT ke-74 Kemerdekaan RI, SDN Dewi Sartika CBM (Desa Cibima), Sukabumi, menggelar lomba menghias kelas.* firdaus

SOREANG, bipol.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung mengajukan anggaran untuk Pemilihan  Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Kabupaten Bandung tahun 2020 sebesar Rp99 miliar lebih. Namun menurut Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya, anggaran yang diajukan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Pemkab Bandung itu terbilang murah dibanding kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat, bila dihitung dengan indeks pemilih.

“Persoalan angkanya sudah ada titik temu,  yaitu sebesar Rp99. 032. 378.543. Angka ini dibandingkan dengan kabupaten lain  paling murah, karena ukurannya  berapa jumlah biaya yang dihabiskan untuk satu pemilih, itu yang disebutnya indeks pemilih, yaitu jumlah biaya dibagi jumlah pemilih,” jelas Agus Baroya, di kantor KPU Kabupaten Bandung,  Jalan Sindangwangi, Soreang, kemarin.

Menurut Agus, bila memakai Daftar Pemilih Tetap (DPT) terakhir Kabupaten Bandung, anggaran Rp99 032. 378  543 dibagi jumlah DPT sebanyak 2 360.659, ketemunya Rp41.900. Artinya, biaya Pilkada di Kabupaten Bandung 2020 per pemilih dengan asumsi biaya habis, maka menghabiskan Rp41.900 per pemilih.

“Kalau Akang menanyakan ke kabupaten lain, itu ada yang Rp65 ribu ada Rp80 ribu ada juga Rp90 ribu per pemilih. Makanya kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, KPU provinsi mempertanyakan kenapa Kabupaten Bandung bisa Rp41 ribu, ini banyak hal,” papar Agus.

Agus mengatakan, indeks pemilih Kabupaten Bandung bukan kali ini saja yang paling murah. Waktu Pilkada  2015 juga paling murah, yaitu per pemilih hanya sekitar Rp22 ribu, sedangkan kabupaten lain saat itu sudah ada yang Rp30 ribu.

“Jadi mindset kita berpikir efisiensi, tapi harus berkecukupan. Jangan melihat hanya angka Rp99 miliar yang mungkin paling gede, tapi pemilihnya 2.300.000, ada yang mengajukan Rp85 miliar dan  indek pemilihnya hanya satu juta berari  Rp 85ribu, per pemilih,” tutur Agus.

Angka sebesar itu, kata Agus, KPU sudah melakukan efisiensi. Misalnya untuk surat suara, yang tidak lux yang harganya cukup Rp500.

“Spesifikasi surat suara itu tidak perlu yang lux, itu hasil survai hasil pertimbangan. Bahkan dari kabupaten lain seperti Sukabumi dan Indramayu minta pembanding ke kita,” kata Agus.

Anggaran pilkada juga, ucap Agus, disesuaikan dengan jumlah pemilih yang efeknya pada jumlah TPS, jumlah petugas, honor, dan jumlah calon yang efeknya pada alat peraga.

KPU sendiri, lanjut dia, sudah mengantisipasi. Dari Rp99 miliar itu juga menganggarkan dengan jumah pasangan calon 8. Kalau nanti jumlah pasangan calon kurang dari delapan, biayanya berkurang dan kelebihannya akan dikembalikan. Kemudian menganggarkan untuk PSU serta sengketa. Kalau tidak ada PSU dan tidak ada sengketa, anggarannya dikembalikan.

“Pada Pilkada 2015 kita menganggarkan sengketa dan mengembalikan 85 karena tidak ada sengketa. Kalau tidak ada kegiatan ada pengeluaran nanti saya ditangkap. Kalau misalkan disiapkan hanya empat calon kemudian ada enam calon nanti kami kelabakan,” imbuh Agus.

Karena Honor Adhoc

Naiknya anggaran Pilkada 2020, kata Agus, juga karena naiknya honor petugas. Untuk Pilkada tahun 2015 saja honor Ketua PPK sebesar Rp1.200.000, honor anggota PPK Rp.1100.000.

“Saat ini di Permenkeu (Peraturan Menteri Keuangan), honor PPK naik menjadi Rp1.850.000, sudah berapa kenaikannya, belum honor KPPS,” kata dia.

Hal yang membuat anggaran melonjak itu, juga karena honor adhoc, yaitu PPK, PPS, KPPS. Untuk KPPS saja pilkada 2015 hanya sekitar Rp450 000. Sekarang sekitar Rp700.000, kenaikannya dua kali lipat.

“Sedangkan jumlah KPPS Kabupaten Bandung 7x 5.500 TPS, berarti 40 ribu orang. Itu yang membuat anggaran melonjak. Anggaran adhoc terserap hampir 40 sampai 45 persen habis,” jelas Agus.

Belum lagi anggaran sosialisasi, kampanye, APK, perjalanan dinas, pendaftaran pasangan calon, ATK dan lainnya.

“Semua itu nanti kita sampaikan finalnya pada TAPD dan bulan September rencananya PKPU akan turun dan diharapkan sudah clear, kemudian 1 Oktober rencana pendatanganan TPAD dan 1 November tahap sosialisasi. Menganai anggaran pilkada ini masih kita kawal,” tutur Agus.

Kaitan Pilkada ini, Agus menjelaskan, akan mulai jalan ketika sudah ada Peraturan Komisi Pemilihan Umun (PKPU) tentang tahapan. Dari tahapan itu bisa membaca, kapan akan ada  penandatangan TAPD nota perjanjian dana hibah daerah.

“Saat ini belum ada PKPU-nya, karena itu kita mengacu pada draft dari KPU RI. Bulan Juli, Agustus, dan September ini kita diminta melakukan komonikasi terkait ajuan pilkada. Semua kabupaten kota sekarang sudah 100 persen komunikasi, hanya belum diketok, belum bisa ditandatangani, menunggu PKPU,” kata Agus. **

Reporter: Dedi Ruswandi

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun
Rieke Suryaningsih Resmi Jabat Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung
Bawaslu Kota Cimahi Terbitkan Surat Imbauan Masa Tenang Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Kamis, 28 November 2024 - 17:36 WIB

Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul

Kamis, 28 November 2024 - 10:04 WIB

Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB