Niken menyebutkan khusus untuk live posting pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Kemkominfo dengan melibatkan seluruh kementerian/lembaga dan dinas Kominfo di wilayah.
Kominfo, lanjut dia, sering melakukan live posting untuk menyosialisasikan dan mendokumentasikan program pemerintah baik yang sudah berjalan dan yang akan dilakukan.
Salah satu yang disoroti presiden dalam pidatonya yakni soal SDM unggul Indonesia maju yang juga menjadi tema besar HUT RI ke-74.
“Tadi pagi Presiden mengatakan, SDM unggul adalah SDM yang berarti Indonesia yang berideologi Pancasila, yang toleran, kemudian SDM yang berakhlak mulia, bekerja keras mau belajar dan berdedikasi tinggi. Dibutuhkan SDM kreatif inovatif tetapi tetap ideologi Pancasila,’ kata Niken.
Hampir semua platform media sosial milik kementerian/lembaga hari ini diisi oleh postingan kutipan isi pidato presiden yang dibuat semenarik mungkin sehingga masyarakat dapat memahami pesan tersebut.
Pesan-pesan presiden itu memenuhi ruang publik di media sosial milik kementerian, lembaga dan Kominfo seluruh daerah mulai dari Facebook, Twitter, YouTube, Instagram dan website.
Berbeda dengan sosialisasi secara konvensional melalui penayangan televisi maupun radio hanya bisa ditonton atau didengar oleh masyarakat pada saat siaran itu dibuat.
“Tapi dengan media sosial dampaknya jauh lebih besar, selain mudah disebarkannya dan mempermudah konten komunikasi ini sampai pada masyarakat,” katanya.
Dengan live posting di media sosial ini dampak yang diharapkan adalah masyarakat tahu dan memahami serta bisa ikut berpartisipasi dalam seluruh gerak pembangunan.
Niken menambahkan, dengan ‘live posting‘ tersebut juga diharapkan umpan balik dari masyarakat ikut berpartisipasi memberikan masukan kepada pemerintah.
“Misalnya sebagai contoh SDM unggul masing-masing masyarakat bisa melaksanakan menindaklanjuti visi misi presiden tersebut, SDM unggul itu unggul dalam ilmu, tapi juga ada nilai nasionalismenya,” kata Niken. (ant)