Arkeolog Teliti Temuan Perahu Kuno di Pantai Timur Sumsel

- Editor

Minggu, 8 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PALEMBANG.bipol.co- Arkeolog meneliti temuan kerangka perahu kuno di Pantai Timur Sumatera Selatan yang diduga sudah ada pada abad ke 1 – 13 atau sebelum masuknya Kerajaan Sriwijaya ke Sumsel.

Kepala Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Budi Wiyana di Palembang, Minggu, mengatakan kerangka perahu tersebut ditemukan di Desa Kertamukti, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada proses ekskavasi 13 sampai 31 Agustus 2019.

“Kami belum bisa memastikan usia perahu yang ditemukan itu karena masih diteliti, hipotesa kami perahu ini masih termasuk tradisi Asia Tenggara abad 1-13 jika melihat ciri-cirinya,” ujar Budi Wiyana.

Menurut dia, perahu yang termasuk berasal dari tradisi Asia Tenggara memiliki ciri berupa badan perahu berbentuk V cenderung U, bagian lunas (pemecah ombak) berlinggi, haluan dan buritan simetris, tidak ada sekat-sekat kedap air, tidak memakai besi, kayu-kayu diambung dengan pasak serta kemudi ganda berada di kiri-kanan buritan.

Perahu kuno awalya ditemukan warga yang sedang mencari emas di sekitar lahan konsesi perusahaan, kata dia, selama pencarian warga banyak menemukan bagian-bagian perahu kuno seperti dayung, kemudi dan linggi.

Namun warga tidak menyadarinya dan menganggap bagian perahu itu bekas-bekas perahu biasa serta meletakkannya ke sembarang tempat.

“Akhirnya kami datang lalu diteliti ternyata itu bagian perahu kuno, ada satu bagian yang kami bawa ke Palembang, sisanya kami kuburkan lagi agar awet, sebab jika dibawa semua bisa hancur,” tambahya.

Melihat temuan kerangka tersebut, hipotesanya adalah ukuran awal kapalnya kemungkinan cukup besar dan digunakan untuk perdagangan samudera, namun akibat proses sedimentasi yang menyurutkan air laut ribuan tahun lalu, akhirnya kapal terpendam ke dalam tanah hingga lapisan 2 meter.

Temuan perahu kuno tersebut semakin memperjelas kehidupan di Pantai Timur Sumsel terutama aliran sungai-sungai lama yang diyakini sudah ada sejak abad pertama, hal itu dibuktikan dari penemuan sebelumnya berupa tiang-tiang penyangga rumah dan perabotan rumah tangga dari abad ke-4.

“Perahu tersebut kemungkinan digunakan untuk perdagangan dan menjadi penyangga Kedatuan Sriwijaya,” jelas Budi.

Dengan temuan itu, Balai Arkeologi Sumsel memetakan tiga situs penemuan perahu kuno di Pantai Timur Sumsel, yakni situs Karang Agung Tengah (Mulya Agung), situs Air Sugihan (Kertamukti, Banyubiru, Bukit Batu, Margamulyo, Sugih Waras), dan situs Tulung Selapan (Simpang Tiga Abadi, Simpang Tiga Sakti, Ulak Kedongdong, Sungai Pasir). (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

Halalbihalal Bersama Tokoh Masyarakat, Perkuat Kerjasama Membangun Indramayu
Perjalanan Spiritual Deni Saputra: Refleksi dari Tanah Suci hingga Dunia Perfilman
Karena Alasan Ini Ruben Onsu Akhirnya Memutuskan Menjadi Mualaf
Pengakuan Ayu Aulia: Dia Sudah Hamil 4 Bulan Sebelum Ketemu RK
Momen Hari Raya Idulfitri 1446 H, Bupati Bandung Paparkan Capaian 13 Program Strategis
Pulang dari Umrah Bupati Bandung Langsung Bagikan Ribuan Paket Sembako
PWI Kabupaten Bandung Gelar Buka Bersama dan Berbagi Takjil pada Warga dan Pengguna Kendaraan
Bupati Bandung: Di Era Modern Tidak Boleh Lagi Buta Huruf, Apalagi Buta Terhadap Al-Qur’an

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 17:09 WIB

Halalbihalal Bersama Tokoh Masyarakat, Perkuat Kerjasama Membangun Indramayu

Jumat, 11 April 2025 - 06:25 WIB

Perjalanan Spiritual Deni Saputra: Refleksi dari Tanah Suci hingga Dunia Perfilman

Sabtu, 5 April 2025 - 16:35 WIB

Karena Alasan Ini Ruben Onsu Akhirnya Memutuskan Menjadi Mualaf

Rabu, 2 April 2025 - 12:18 WIB

Pengakuan Ayu Aulia: Dia Sudah Hamil 4 Bulan Sebelum Ketemu RK

Senin, 31 Maret 2025 - 17:39 WIB

Momen Hari Raya Idulfitri 1446 H, Bupati Bandung Paparkan Capaian 13 Program Strategis

Berita Terbaru

KESEHATAN

Cegah TBC, Dinkes Cimahi Gencarkan Active Case Finding (ACF)

Kamis, 24 Apr 2025 - 13:36 WIB