Menertibkan PSK Lewat Satgas Merpati

- Editor

Kamis, 3 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

GARUT.bipol.co- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut, Jawa Barat, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Merpati untuk menjalankan patroli rutin menegakkan peraturan daerah, salah satunya menertibkan pekerja seks komersial (PSK).

“Dalam penertiban PSK, kami terjunkan mereka,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Garut, Hendra S. Gumilar melalui siaran pers di Garut, Rabu (2/10/2019).

Ia menuturkan Satgas Merpati merupakan tim dari jajaran Satpol PP Garut yang dilengkapi dengan kendaraan operasional berwarna putih, berikut difasilitasi pesawat komunikasi, dan tempat duduk semi terbuka.

Hendra menyampaikan, sesuai namanya, Satgas Merpati yang diambil dari nama burung itu dalam tugasnya lebih mengedepankan humanis, untuk itu para anggotanya sengaja dari jajaran Satpol PP wanita.

“Kami turunkan anggota wanita dengan pertimbangan mereka memiliki emosi penuh dengan keramahan, senyum,” kata Hendra didampingi Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Garut, Erin Heriyana.

Hendra berharap satgas tersebut dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai harapan tanpa ada tindakan kekerasan, namun tetap tegas dalam menegakkan perda.

Ia menyebutkan tugas Satgas Merpati itu selain penertiban para PSK, juga menertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), anak bolos sekolah, anak jalanan, gelandangan, pengemis dan komunitas punk jalanan.

Selain itu, kata Hendra, Satgas Merpati juga mendapatkan tugas lain yakni mengingatkan masyarakat terutama kaum laki-laki setiap menjelang Salat Jumat.

“Kami berharap dapat memenuhi harapan masyarakat terhadap terciptanya kondisi yang kondusif, melalui pendekatan humanis namun tegas,” katanya.

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Garut, Erin Heriyana, menambahkan, keberadaan Satgas Merpati masih belum dikenal luas masyarakat sehingga keberadaannya masih dipandang masyarakat sosok petugas yang galak. “Masyarakat lebih menganggap petugas Satpol PP yang keras padahal tidak,” katanya. (ant)

Editor    Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru