Presiden bahkan mengulangi frase “penting sekali” hingga tiga kali.
Dia mengatakan komunikasi harus terjalin antara gubernur dengan kapolda, pangdam, kepala kejaksaan tinggi dan pengadilan tinggi.
Hubungan itu juga harus berlangsung di tingkat kabupaten/kota, tegas Jokowi.
“Hubungan harmonis seperti itu akan sangat mempengaruhi tensi yang ada di daerah. Kalau ada salah satu yang tadi saya sebut tidak rukun satu saja, akan menjadi masalah besar dalam menangani setiap problem-problem yang ada di daerah,” kata Presiden.
Jokowi menilai sejumlah insiden menyebabkan terjadinya gejolak politik dan keamanan melalui demonstrasi yang terjadi di sejumlah negara.
Dia menyebutkan beberapa contoh yakni unjuk rasa di Hong Kong, unjuk rasa di Chili, dan demonstrasi di Bolivia.
Presiden meminta seluruh pimpinan daerah untuk berhati-hati menangani hal-hal uang sensitif agar tidak menimbulkan gejolak keamanan.
“Saya titip utamanya untuk jajaran TNI dan Polri melihat sekecil apapun sebuah peristiwa, jangan menggampangkan karena penuh diskonten, ketidakpuasan, hati-hati,” demikian Presiden. (ant)