Karisma Tiarani Tak Menyangka Pecahkan Rekor Dunia Para Atletik

- Editor

Sabtu, 16 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sprinter Indonesia Karisma Evi Tiarani (tengah) memacu kecepatan saat berlaga dalam nomor 100 meter putri T42 dan T63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Evi berhasil meraih emas pada nomor tersebut. (ant)

Sprinter Indonesia Karisma Evi Tiarani (tengah) memacu kecepatan saat berlaga dalam nomor 100 meter putri T42 dan T63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Evi berhasil meraih emas pada nomor tersebut. (ant)

JAKARTA.bipol.co – Atlet para atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani mengaku tak menyangka bisa meraih medali emas serta memecahkan rekor pada kejuaraan dunia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (13/11).

Perempuan berusia 18 tahun itu menyelesaikan perlombaan dengan catatan waktu 14,72 detik sekaligus mencetak rekor dunia baru di nomor 100 meter putri kelas T36. Ia berhasil melampaui atlet asal Italia, Monica Graziana Contrafatto, yang berada di posisi kedua dengan catatan waktu 15,56 detik, dan tempat ketiga dihuni Gitte Haenen asal Belgia (15,60 detik).

Atas torehannya tersebut, Karisma pun berhak mendapatkan tiket ke Paralimpik 2020 Tokyo. “Tidak menyangka karena saya harus bersaing dengan senior,” kata Karisma saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (15/11).

Karisma mengakui bahwa dirinya tak mematok bisa meraih medali emas apalagi memecahkan rekor dunia karena ia merasa bahwa pesaingnya merupakan atlet-atlet senior yang jauh lebih berpengalaman dibandingkan dirinya.

“Lawannya luar biasa, karena sebagian besar atlet-atlet senior yang sudah berpengalaman,” ungkapnya.

Sementara itu, sang pelatih Purwo Adi Sanyoto mengungkapkan bahwa tak ada program latihan khusus yang diberikan. Ia dan tim pelatih hanya memberikan program serupa yang dipersiapkan untuk menghadapi ASEAN Paragames Filipina.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa sebelumnya Karisma telah memecahkan rekor dunia dalam turnamen Handisport Paris Open pada akhir Agustus lalu. Dalam kejuaraan tersebut, Karisma mencetak waktu 14,90 detik.

“Sebelum di event bergengsi ini, world record pertamanya sebenarnya di Paris. Kemudian dipecahkan lagi di sini (Dubai) atas namanya sendiri,” tutur Purwo Adi.

Purwo pun tak menyangka dengan perolehan anak asuhnya itu karena bagaimanapun ia tak menyangkal bahwa persaingan di kejuaraan dunia sangat ketat apalagi didominasi oleh atlet elit dunia.

Namun begitu, Purwo dan Karisma tak mau berlarut-larut dalam capaian manis tersebut karena masih ada kejuaraan lain yang harus dihadapi yakni ASEAN Paragames dan Paralimpik 2020 Tokyo.

“Kita sebagai tim pelatih tentunya bangga dengan pencapaian ini. Akan tetapi, ada tujuan lain yang harus segera dihadapi yaitu ASEAN Paragames dalam waktu dekat ini dan Paralimpik Tokyo,” ujarnya. (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB