SOREANG, bipol.co — Bakal calon bupati yang melamar ke Partai Gerakan Indoneaia Raya (Gerindra) untuk penjaringan bakal calon Bupati Bandung periode 2020-2025, tampak masih sepi peminat.
Sejak dibukanya penjaringan bakal calon bupati, Badan Pemenangan Daerah (Bapda) DPD Partai Gerindra Kabupaten Bandung, hanya tiga orang bakal calon yang datang dan mengambil formulir penjaringan.
Ketua DPD Partai Gerindra Kabupaten Bandung, juga penanggungjawab Bapda, H. Yayat Hidayat, mengaku bukan kurang peminat, namun pihaknya masih melihat potensi dan kualitas bakal calon.
“Kami bukan bicara sepi dan tidak sepi, tapi berbicara kualitas. Buat apa calon banyak kalau tidak ada potensi. Kami bisa menerima lebih dari 10 balon dan semua anggota dewan dari Gerindra bisa didaftarkan kalau sekadar ramai, kalau hanya serimonial supaya ramai buat apa? ‘Kan logikanya yang diterima hanya satu pasangan,” kata Yayat Hidayat saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Bandung, di Soreang, Jumat (22/11-2019).
Sejak dibuka penjaringan, tutur Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung ini, pihak Bapda Gerindra telah menerima tiga orang bakal calon bupati, yakni DR. H. Ayep Rukmana, M.Si., Dadang Kurniawan,S.Ip.,M.Hum., dan Dedi. Dua orang di antaranya dari internal partai.
“Hanya Pak Ayep yang dari luar internal. Bahkan ada beberapa orang yang menelepon kepada saya, namun belum berani menyampaikan karena yang bersangkutan sedang berada di luar negeri ,” kata Yayat, sambil menyarankan kaitan penjaringan ini jelasnya agar menghubungi langsung Ketua Bapda DPD Gerindra.
Mengenai kualitas tiga orang yang telah mendaftar, kata Yayat, pihaknya saat ini belum bisa menjabarkan, karena harus melalui mekanisme tes.
Meski penjaringan balon bupati pada Pilkada Serentak 2020 sudah ditutup, kata Yayat, Gerindra masih terbuka bagi balon yang lebih potensial.
“Meski berdasarkan jadwal penjaringan sudah tutup, tapi bila ada potensi yang lebih bagus why not? ‘Kan pendaftaran masih lama, bulan April. Kami menjaring berdasarkan elektabilitas seseorang. Hari ini bagus, besok lusa tidak tahu. Karena itu, kami tetap menjaring,” kata Yayat.
Mengenai kemungkinan Gerindra mengusung bakal calon dari artis, menurut Yayat, Partai Gerindra bukan partai tertutup. Gerindra terbuka bagi siapa pun yang ingin mencalonkan bupati, termasuk artis.
“Untuk calon dari artis, saya tidak berani membuka ke publik, karena kami akan mendukung yang punya elektabilitas dan kepedulian terhadap Kabupaten Bandung,” katanya.
Gerindra juga, ucap Yayat, harus berintrospeksi soal calon untuk Kabupaten Bandung satu atau Kabupaten Bandung dua. Dengan hanya tujuh kursi di DPRD Kabupaten Bandung, tentunya Geridra harus berkoalisi dengan partai lain
“Jadi tidak menggadang-gadang balon untuk bupatinya atau wakil bupatinya. Itu bergantung nanti hasil pembicaraan antara partai koalisi yang saat ini sedang digodog dengan semua partai. Jadi kita tidak alergi dengan satu partai,” papar Yayat.
Soal partai yang sudah mendekati untuk kemungkinan berkoalisi, Yayat mengaku, dengan semua partai juga sudah dekat.
“Tunggu tanggal mainnya saja. Artinya, hari ini kawin besok ‘kan bisa cerai, atau sebaliknya hari ini cerai besok bisa kawin. Jadi saat ini semua partai sedang melihat-lihat dan kami saat ini menunggu arahan dari pusat,” ucap Yayat.**
Reporter: Deddy
Editor: Hariyawan
