KAB. BANDUNG, bipol.co — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Dimyathi, mengatakan sumber dana Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) itu, selain dari pemerintah yang berasal dari APBD, juga dari swasta yaitu dari perusahaan. Karena Bumdes, selain untuk membangun desa, juga untuk kesejahteraan masyarakat.
“Karena itu, perusahaan wajib membantu Bumdes melalui penyaluran dana CSR,” kata Ahmad Dimyathi, kepada wartawan, usai menjadi narasumber pada acara reses Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Mochamad Luthfi Haffiyan, di Aula Desa Mandalasari, Kabupaten Bandung, Kamis (28/11/2019).
Begitu juga, tuturnya, perusahaan yang ada di Desa Mandalasari wajib mengeluarkan dana CSR untuk kesejateraan masyarakatnya.
“Minimal satu perusahaan memangku atau bersinergi dengan satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),” kata Bakal Calon Bupati dari PDIP ini.
Ahmad mengatakan, jika Bumdes berkembang dan berkecukupan anggaran, bisa digunakan untuk permodalan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di desa.
“Jangan sampai para pelaku UKM meminjam dari rentenir untuk permodalan pengembang usahanya. Untuk itu, CSR dari perusahaan yang masuk ke Bumdes bisa menjadi sumber ekonomi rakyat,” katanya.
Ahmad Dimyathi juga turut mendorong Bumdes yang diarahkan pada pengembangan ekowisata atau agrowisata di desa-desa yang ada di Kabupaten Bandung. Ini dikarenakan banyak tanah carik desa atau kas desa yang tidak optimal dalam pemanfaatannya.
“Untuk pemanfaatan tanah carik desa menjadi kawasan ekowisata dan agrowisata itu melalui anggaran Bumdes. Untuk permodalan lainnya, pengelola Bumdes bisa merangkul pihak swasta atau investor untuk membangun desa lebih baik ke depannya,” katanya.
Dalam reses tersebut, warga mengusulkan kepada anggota dewan, agar bisa memperjuangkan dana CSR dari perusahaan yang ada di desa tersebut.
“Mereka (perusahaan, Red.) kerja di desa kami, tetapi CSR-nya belum jelas. Jangan sampai mereka kurang perhatian dan mengabaikan kewajibannya menyalurkan dana CSR,” kata Kepala Desa terpilih Desa Mandalasari, Ahmad Pasha.**
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan