Ekspor 500.000 Ton Beras Positif Bagi Usaha Penggilingan

- Editor

Rabu, 15 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA.bipol.co – Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengemukakan, rencana ekspor beras yang ditargetkan mencapai 500.000 ton pada 2020 dinilai bakal berdampak positif bagi usaha penggilingan di berbagai daerah.

Galuh Octania dalam rilis di Jakarta, Rabu (15/1), menyatakan, untuk mendukung tercapainya target 500 ribu ton ekspor beras di tahun ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyosialisasikan Program Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).

“Dengan ada target, idealnya program ini juga bisa berdampak positif terhadap penggilingan padi,” katanya.

Apalagi, menurut dia, beberapa waktu yang lalu, para pengusaha penggilingan padi dihadapkan dengan ketatnya kompetisi antarpengusaha karena ada ketidakseimbangan antara jumlah padi yang diproduksi dengan jumlah usaha penggilingan.

Ketidakseimbangan tersebut, lanjutnya, dinilai merugikan pengusaha penggilingan padi, terutama pengusaha berskala kecil.

“Program ini sebaiknya juga menciptakan kerja sama jangka panjang antara petani dengan pengusaha penggilingan padi supaya mereka tetap bisa beroperasi,” ungkap Galuh.

Ia berpendapat bahwa para pengusaha penggilingan padi dapat terintegrasi dan bekerja sama dengan gabungan kelompok tani di wilayah setempat. Salah satu dari tiga agenda Kostraling adalah mempersiapkan semua wilayah untuk memiliki alat penggiling atau RMU (Rice Milling Unit).

Namun, lanjutnya, implementasi dari agenda ini harus benar-benar dipikirkan matang-matang dan secara merata agar setiap usaha penggilingan padi, terutama yang berskala kecil, memiliki kesempatan yang sama bersaing dengan perusahaan penggilingan yang berteknologi lebih baik.

Galuh mengharapkan pada akhirnya semua pelaku di rantai distribusi beras dari petani hingga usaha penggilingan padi dapat memperoleh keuntungan dan manfaat timbal balik yang sama.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menginisiasi  program Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) yang melibatkan pelaku usaha penggilingan padi guna mendukung target ekspor beras 500.000 ton pada 2020.

Saat pencanangan Program Kostraling di Depok, Jawa Barat, Senin, Syahrul mengatakan Kementan memerlukan keterlibatan kementerian/lembaga pemerintah lain, maupun swasta dari hulu hingga hilir, termasuk dengan para pengusaha penggilingan padi dan pengusaha beras nasional.

“Saya berharap seluruh pelaku usaha penggilingan padi dapat bergabung dengan Kostraling. Saya memberikan kesempatan pada yang memang siap dan punya integritas untuk membantu dan berfungsi menjadi muara akhir dari ekosistem pertanian,” kata Menteri Syahrul melalui keterangannya di Jakarta, Senin (13/1).

Melalui Kostraling, Mentan mengajak para pelaku usaha penggilingan padi dapat bekerja sama dengan kelompok tani (poktan), khususnya yang pernah menerima alat Rice Milling Unit (RMU)/dryer agar saling bantu guna dapat menjaga kualitas produknya, termasuk dalam hal pemasarannya.

Syahrul menjelaskan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencapaian kualitas beras adalah kadar air, derajat sosoh (warna keputihan beras), banyaknya beras pecah dan rasa.

Kualitas beras tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh penanganan pascapanen termasuk yang dilakukan dengan alat penggiling atau RMU maupun dengan alat pengering yang biasanya dikelola oleh pengusaha penggilingan bekerja sama dengan petani/poktan/gapoktan.

Ia mengatakan bahwa Kostraling sebagai penanggung jawab dan penyangga di bidang pangan seiring dengan rencana Mentan yang akan mengekspor beras ke berbagai negara.   (net)

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Gebyar Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Perumda Tirta Raharja Berikan Keringanan Pemasangan Sambungan Baru
JK Khawatir Utang RI Tembus Rp 8.909 T: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di Level 5 persen
Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Bahasa Jepang dan Korea
Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 
Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani
Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil
Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional
Apresiasi bagi Nasabah Perorangan, Bank bjb Luncurkan “bjb Super Lucky” 

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 13:08 WIB

Gebyar Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Perumda Tirta Raharja Berikan Keringanan Pemasangan Sambungan Baru

Jumat, 18 April 2025 - 17:04 WIB

JK Khawatir Utang RI Tembus Rp 8.909 T: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di Level 5 persen

Kamis, 17 April 2025 - 10:41 WIB

Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Bahasa Jepang dan Korea

Rabu, 9 April 2025 - 12:05 WIB

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 

Senin, 7 April 2025 - 15:10 WIB

Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani

Berita Terbaru

KESEHATAN

Cegah TBC, Dinkes Cimahi Gencarkan Active Case Finding (ACF)

Kamis, 24 Apr 2025 - 13:36 WIB