Stadion GBLA Harus Lebih Baik daripada Stadion I Wayan Dipta

- Editor

Minggu, 19 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, bertekad segera mengaktivasi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Keyakinan Yana semakin besar setelah meninjau langsung Stadion I Wayan Dipta Kabupaten Gianyar Bali, Sabtu (18/1/2020).* humas kota bandung

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, bertekad segera mengaktivasi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Keyakinan Yana semakin besar setelah meninjau langsung Stadion I Wayan Dipta Kabupaten Gianyar Bali, Sabtu (18/1/2020).* humas kota bandung

BALI, bipol.co – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, bertekad segera mengaktivasi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Ia yakin jika Stadion GBLA memiliki potensi yang besar untuk menyejahterakan warga Kota Bandung.

Keyakinan Yana semakin besar setelah meninjau langsung Stadion I Wayan Dipta Kabupaten Gianyar Bali, Sabtu (18/1/2020). Stadion yang menjadi markas Bali United dan hanya berkapasitas sekitar 25.000 penonton ini mampu memberdayakan masyarakat. Selain itu, pengelolaan Stadion I Wayan Dipa secara profesional telah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar.

“Jika dikelola secara profesional, ternyata sangat memberikan manfaat yang cukup besar. Tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk masyarakat,” kata Yana di sela sela peninjauan.

Pada kunjungan tersebut terungkap, Pemkab Gianyar memberikan izin pengelolaan stadion kepada Bali United. Tim kebanggaan warga Bali itu memperoleh kontrak penggunaan selama 5 tahun. Pemkab Gianyar memberikan izin kepada Bali United untuk menambah fasilitas di stadion tanpa mengubah bentuk dasarnya.

Setelah memperoleh kontrak, Bali United lalu memperbaiki Stadion I Wayan Dipta, mulai dari memperbaiki rumput lapangan, membangun kolam rendam untuk pemain, membuka toko resmi, cafe, hingga arena permainan anak-anak.

“Kini Pemkab Gianyar memperoleh PAD sekitar Rp1 milar setahun hanya dari stadion. Jika Stadion GBLA bisa dikelola secara profesional, hasilnya akan jauh lebih besar daripada itu. Karena setiap satu kali pertandingan Persib, Pemkot Bandung bisa memperoleh PAD sekitar Rp200 juta,” ungkap Yana.

Untuk itu juga, Yana mengaku akan segera menyelesaikan beberapa persoalan yang membuat Stadion GBLA belum dapat digunakan sepenuhnya.

“Kita akan segera selesaikan. Doakan saja agar lancar dan bisa segera diaktivasi,” kata Yana.

Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, Edi Marwoto, menegaskan perlu ada kesepahaman yang sama agar Stadion GBLA bisa seperti stadion I Wayan Dipta.

Namun Edi menyebut, Pemkot Bandung memang perlu bekerja sama dengan pihak ke tiga yang secara profesional mampu menghidupkan Stadion GBLA.

“Stadion GBLA bisa jauh lebih baik daripada I Wayan Dipta. Salah satunya dengan bekerja sama dengan pihak ke tiga yang memliki jaringan luas. Apalagi luas dan kapasitas stadion kita jauh lebih besar dibandingkan di Bali,” kata Edi.

Sementara itu, Asisten I Pemkab Gianyar, I Wayan Suardana, yang turut mendampingi saat kunjungan tersebut, mengatakan sejak stadion dikelola Bali United, PAD Kabupaten Gianyar meningkat. Tidak hanya itu, Bali United mampu memberdayakan pelaku usaha kecil menengah (UKM).

“Khusus dari Bali United, kami memperoleh PAD sebesar Rp1,7 milar setiap tahunnya. Itu di luar nilai kontrak sebesar Rp500 juta untuk 5 tahun,” ungkapnya.

Stakeholder Bersatu

Ketua Panitia Pelaksana Bali United, Bli Rojak, mengungkapkan salah satu faktor yang membuat Bali United bisa mengelola Stadion I Wayan Dipta secara baik, karena seluruh stakeholder bersatu. Mulai dari Pemkab Giayar, kepolisian, hingga ormas dan preman.

“Pemkab dan polisi sangat mendukung. Jadi kami tidak kesulitan untuk memperoleh izin pertandingan. Ormas dan preman juga menanggalkan atributnya,” ungkapnya.

Kini, kata Bli Rojak, Bali United juga terus membenahi stadion agar bisa menggelar pertandingan di level Asia.

“Semua pembangunan kami yang membiayai,” ujarnya.* humas.bandung.go.id

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB