JAKARTA, bipol.co – Kontestasi pemilihan Ketua Umum PAN yang direncanakan bakal digelar Februari 2020, sudah memunculkan beberapa nama kandidat ketua umum. Mereka bahkan telah memaparkan langkah dan strategi jika terpilih untuk rebound di 2024, mengingat PAN mengalami keterpurukan suara pada Pileg 2019.
Ketua DPP PAN 2010-2015, Sahrin Hamid, sebagai salah satu loyalis Asman Abnur, menyebutkan untuk rebound di 2024 ada tiga strategi yang akan dimainkan Caketum Asman Abnur. Di antaranya adalah harmonisasi, pemantapan strategi atas dan strategi bawah.
“Pertama, harmonisasi internal. Bahwa pertarungan paska kongres tentunya, masing-masing terbelah dalam pilihan-pilihan politik kandidasi dalam kontestasi kongres. Dinamika tersebut sedikit banyak membawa konsekuensi bagi internal partai dan juga sebagai ujian. Karena jika tidak mampu mengelola efek pasca kongres maka yang terjadi adalah ekspresi kemenangan yang berlebihan dan penyingkiran yang kalah, akibatnya? migrasi kader ke partai lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2020).
“Di sini diperlukan harmonisasi, melalui akomodasi seluruh spektrum partai ke dalam struktur kepengurusan, sehingga kabinetnya adalah kabinet rekonsiliasi, kembali pada kapal besar. Sehingga dinamika dimaknai sebagai proses untuk mewujudkan yang terbaik. Ini adalah hal pertama yang akan dilakukan Asman Abnur,” imbuhnya.
Hal itu dilakukan, sebab kata Sahrin, karena tidak mungkin partai dapat berlari cepat dengan perahu yang retak. Maka persatuan, soliditas, dan keutuhan partai dikuatkan untuk berlari 5 tahun me-rebound kekuatan partai untuk menjemput kejayaannya.
“Ke dua, strategi atas. Strategi atas adalah kebijakan atau agenda yang menjadi konsen partai untuk diperjuangkan secara konsisten, melalui corong partai di legislatif ataupun di eksekutif. Di Legislatif menetapkan agenda juangnya. Misalnya di DPR RI apa yang akan diperjuangkan terkait agenda kerakyatan,” terangnya.
“Misalnya soal tanah, soal ekonomi, soal pertanian, pokoknya terkait hajat hidup orang banyak. Dan hal tersebut dieksplorasi secara massif dan terbuka melalui media. baik media mainstream maupun media sosial. Sehingga rakyat menjadi tahu, bahwa tahun ini, ini yang diperjuangkan oleh legislatif PAN dan menjadi produk legislasi,” ungkap.
Selain itu, Partai dan Anggota Legislatif PAN juga responsif terhadap aspirasi dan kepentingan rakyat. Dan untuk eksekutif mempertahankannya adalah memainkan peran melalui kekuatan kewenangan eksekusi. Hadirkan keadilan dan keberpihakan konkrit kepada rakyat.
“Isu yang dibangun adalah konkret menyentuh hajat hidup rakyat. Dalam strategi atas, penting melakukan positioning PAN. Menjadi partai tengah kerakyatan adalah pilihan tepat sesuai dengan semangat kelahiran PAN, yang dilahirkan oleh Tokoh-tokoh Reformasi 1998. Tentunya harapan kelahiran PAN adalah adalah sebagai partai rakyat, partai tengah terdepan dan berakar,” tutur Sahrin.
Positioning, kata Sahrin, penting agar PAN mendapat tempat bagi seluruh rakyat Indonesia. Suara PAN yang merata dari sabang sampai merauke sesungguhnya adalah modalitas bahwa PAN adalah partai nasionalis dan partainya rakyat. Positioning ini akan mendapatkan porsi dan kristalisasinya ketika seiring dengan sikap, kebijakan dan tindakan elit dan kader PAN. Dengan kata lain mesti diwujudkan menjadi otentik.
“Ke tiga, strategi bawah. Di sini diperlukan penguatan jaringan struktur partai hingga di lapisan masyarakat terbawah. PAN harus hadir di kota-kota, juga di desa, dusun, hingga lorong-lorong. pentingnya membangun dan merawat struktur partai adalah untuk merawat duta partai di tengah rakyat,” ucapnya.
“Saat ini memang partai-partai di Indonesia masih mengandalkan partisipasi dan kerelawanan dalam membangun kerja-kerja struktur partai di grass root. Di masa depan, PAN sudah harus memikirkan membangun institusi modern yang khusus menangani kerja-kerja advokasi rakyat secara profesional. Sebagaimana partai-partai moderen di negara maju,” pungkas Sahrin.*
Editor: Hariyawan