JAKARTA, bipol.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas topik soal ukhuwah (persaudaraan) dalam kehidupan berbangsa saat pelantikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, di Jakarta, Kamis malam.
Menurut Presiden Jokowi, menjaga ukhuwah akhir-akhir ini menjadi semakin relevan dan penting dalam menyikapi era globalisasi di mana bangsa-bangsa di dunia saling terkoneksi dan berinteraksi satu sama lain.
“Dalam dunia yang semakin terglobalisasi, yang saling terkoneksi dan berinteraksi, menjaga ukhuwah menjadi semakin penting,” kata Presiden Jokowi di Hotel Aston Kartika Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan bahwa semua bangsa sekarang ini merasakan, apabila terdapat masalah di suatu negara dapat merembet ke negara lain.
“Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, kita kena imbasnya. Ada British Exit (Brexit) di Inggris padahal jauh sekali, kita juga kena imbasnya. Solusi pun juga harus dilakukan antarnegara, tidak hanya satu negara, tidak bisa,” kata Jokowi.
Karena itu, merajut persaudaraan (ukhuwah) antarbangsa amat penting seperti juga menjaga persaudaraan antaranak bangsa.
“Menjaga persaudaraan antaranak bangsa, sebangsa dan setanah air itu juga sangat-sangat penting. Kesolidan partai sangat penting, penting. Kalau tidak solid, energi akan habis untuk mengelola masalah-masalah yang ada di internal. Demikian juga dalam berbangsa dan bernegara. Kesolidan sebuah bangsa, persatuan sebuah bangsa juga sangat-sangat penting,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa merajut ukhuwah, baik itu ukhuwah islamiyyah (persaudaraan Islam), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sesama anak bangsa), ukhuwah basariyyah (persaudaraan antarumat manusia), semuanya sama-sama penting agar negara ini dapat membangun sebuah peradaban seperti layaknya sebuah bangsa yang besar dan memiliki beragam suku dan bahasa.
“Sebuah bangsa yang memiliki 714 suku yang berbeda-beda dan beragam, dan lebih kurang 1.001 lebih bahasa daerah yang beragam, bermacam-macam, dan juga berbeda-beda agama yang dimiliki oleh bangsa kita,” kata Jokowi.* ant
Editor: Hariyawan