KAB.BANDUNG, bipol.co – Partai Gerindra sudah memiliki kekuatan tujuh kursi di DPRD Kabupaten Bandung, tinggal menambah empat kursi agar bisa mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung 2020.
Partai Gerindra melalui Badan Pemenangan Pemilihan Kepala Daeràh (Pappda) Partai Gerindra Kabupaten Bandung telah membuka penjaringan bakal calon.
Sejak penjaringan dibuka, Bappda Partai Gerindra, sudah menerima delapan orang bakal calon bupati yang telah mengambil formulir pendaftaran penjaringan. Dari delapan Bacalon itu lima orang Bacalon telah mengembalikan formolir penjaringan ke Bappda.
“Kita masih menunggu tiga orang lagi yang akan mengembalikan formolir balon bupati. Yakni, Ferry Mursidan Baldan, Dadang (kader Gerindra Provinsi Jawa Barat) dan Endah Suarni juga kader yang sempat menjadi calon legislatif di DPRD Provinsi,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Bappda) Partai Gerindra Kabupaten Bandung, H Atep Rustiana, di Sekertariat DPC Partai Gerindra Kabupaten Bandung, Jalan Patal Banjaran, Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa malam (11/2-2020).
Menurut Atep Rustiana, saat ini sudah ada delapan yang telah mengambil formolir penjaringan bakal calon bupati. Ada lima orang yang sudah mengembalikan formolir, yaitu H Ayep, Nuke, Periansyah, Asep Hamdani dan H Mulyana. Sedangkan tiga orang lagi belum mengembalilan formolir.
“Bila pada batas penutupan pengembalian formolir pada 28 Februari 2020, hingga pukul 24.00 WIB, ketiga bakal calon ini tidak mengembalikan formolir, maka DPC akan mengusulkan ke lima bakal calon tersebut ke DPD Gerindra Jawa Barat dan selanjutnya akan diusulkan ke DPP untuk diverifikasi,” kata Atep Rustiana yang juga Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bandung ini.
Namun, tuturnya, dalam pengembalian formolir tersebut, pihaknya menunggu keputusan DPD untuk memberikan perpanjangan waktu.
“Mudah-mudahan ketiga bakal calon ini segera mengembalikan formolir sehingga ada delapan orang yang akan diusulkan. Semua sudah masuk kader, tapi ada yang senior ada yang junior dan kecuali Kepala Desa Pasirjamvu Asep Hamdani, itu dari luar,” ucap Atep, didampingi Anggota Bappda Yayat Rusmana dan Didik Purnomo.
Untuk meningkatkan popularitas, Atep meminta, bakal calon agar terus melakukan sosialiasai kepada masyarakat.
Dalam Pilkada ini, kata Atep, pihak Gerindra akan menetukan untuk mengusung calon Bandung Satu. Sedangkan untuk calon Bandung Dua akan diputuskan nanti setelah koalisi dibangun. “Kami usahakan untuk calon Bandung satu, dan Bandung duanya tinggal koordinasi dengan partai koalisi yang kuat nanti,” katanya.
Untuk menentukan calon, ucapnya, Gerindra akan melakukan survei melalui lembaga survei independen yang ditentukan oleh DPD dan DPP.
Atep mengatakan, pihak Gerindra saat ini belum memutuskan koalisi dalam mengusung calon bupati dan wakil bupati, meski banyak yang sonding.
Saat ini, tuturnya, Partai Gerindra fokus pada penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Namun saat ini Partai Gerindra telah melakukan komonikasi dengan partai lain yang saat ini juga sama-sama melakukan penjaringan.
“Partai lain juga saat ini sama sedang melakukan penjaringan, mencari mana bakal calonnya yang punya popularitas dan ektabilitasnya tinggi. Kami juga sedang menggodog tokoh-tokoh calon bupati dan wakil bupati yang popularitasnya tinggi,” papar Atep.
Sementara dalam koalisi nanti, imbuh Atep, Partai Gerindra terbuka dengan partai mana pun. Termasuk tidak menutup kemungkinan dengan Partai Golkar atau PDIP. “Namun dengan PKS sampai saat ini belum ada komonikasi,” kata Atep.
Memungkinkan juga, Partai Gerindra akan membangun poros dengan partai-partai lain, seperti PBB, PPP, Berkarya dan Perindo.
Untuk membangun koalisi, katanya, Partai Gerindra tidak ingin terburu-buru karena masih perlu waktu dan koalisi yang kuat.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP