“Diamond Princess ini ada hal-hal yang khusus, kita perlu kehati-hatian yang sangat. Kita ingat, mungkin sudah baca berita, yang dibawa ke negara lain sehat di Jepang sampai di negaranya sakit. Artinya apa? Itu episentrum (penyebaran Covid-19) baru,” kata Menkes Terawan dalam konferensi pers setelah melakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (24/2).
Karena itu, pemerintah akan bertindak lebih hati-hati dan tidak terburu-buru. Dia mencontohkan bagaimana beberapa negara yang melakukan evakuasi lebih awal mendapati bahwa warga negara mereka yang ketika dievakuasi sehat ternyata sampai di tujuan lalu dites, ternyata positif Covid-19.
Indonesia, kata Menkes, menganut unsur kehati-hatian karena sampai saat ini masih berada di dalam posisi nihil kasus yang positif Covid-19, meski sempat dilaporkan beberapa dugaan kasus virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
“Negara kita menganut asas kehatian-hatian yang sangat. Karena posisi negara kita masih zero dan kita doakan tetap zero. Tidak ada. Karena itu kita harus berhati-hati, berkoordinasi dengan pihak Jepang,” kata Menkes Terawan.
Sementara itu, terdapat 78 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di Diamond Princess dengan sembilan diantaranya dinyatakan sudah positif Covid-19. Menurut Menkes, mereka sudah menjalani perawatan intensif di Jepang.
Sejauh ini, lebih dari 600 orang yang berada di Diamond Princess dinyatakan positif COVID-19. (net)