Jabar Saber Hoaks Klarifikasi 54 Hoaks dan Edukasi Covid-19

- Editor

Jumat, 6 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, bipol.co – Tim Jabar Sapu Bersih Hoaks sejak awal 2020 hingga 4 Maret 2020 telah menerima 867 aduan masyarakat. Sebanyak 326 aduan di antaranya atau 37,6 persen terkait dengan Covid-19 atau virus korona.

Jumlah aduan meningkat dalam kurun waktu tiga hari terakhir sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien positif Covid -19 di Kota Depok, Senin (2/3/2020). Peningkatannya tercatat 44,5 persen atau 145 dari 326 aduan yang masuk terkait informasi Covid-19.

“Setelah pengumuman itu jumlah aduan meningkat secara masif dan cepat. Ini wajar karena mungkin ada kepanikan dan banyak kekagetan di masyarakat,” ujar Alfianto Yustinova, Sosial Media Fact Checker di Jabar Saber Hoaks (JSH), Kamis (5/3/2020).

Dari 326 aduan yang masuk, JSH telah mengklarifikasi 54 hoaks terkait virus korona. “Sisanya adalah aduan lama yang berulang, dan aduan yang hasil klarifikasinya adalah benar,” tutur Alfianto.

JSH mengimbau masyarakat tidak mudah mempercayai semua informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Masyarakat harus memverifikasi informasinya ke berbagai sumber yang terpercaya dan kredibel.

“Pastikan dan cari dulu kebenarannya dari media-media yang terdaftar di Dewan Pers,” sebut Alfianto.

Kemudian, lanjut Alfianto, jangan sebarkan lagi informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Stop pada diri Anda saja. Karena jika disebar lagi maka hanya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Atau kalau sudah tahu itu hoaks, beritahu orang sebanyak mungkin banhwa informasi ini adalah hoaks,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Koordinator JSH, Retha Aquila Rahadian, menjelaskan dari Januari 2020 JSH telah mengedukasi masyarakat mulai dari pengetahuan dasar virus korona, cara penularan, dan cara mencegahnya.

“Tahapan mendeteksi virus korona juga menjadi perhatian JSH untuk diinformasikan kepada masyarakat. Istilah-istilahnya kami jelaskan, seperti ‘observation’, ‘suspect’, ‘probable’ sampai akhirnya ‘confirm,” jelas Retha.

Menurut Retha, penjelasan istilah ini penting diberikan kepada masyarakat agar tidak panik dengan berita- berita yang tersebar di media tentang status- status tahapan tersebut.

“Jadi selain memberikan klarifikasi, Jabar Saber Hoaks juga sudah sejak awal berkembang isu tentang virus corona sudah memberikan edukasi,” kata Retha.* jabarprov.go.id

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru