BANDUNG, bipol.co – Mengantisipasi penyebaran Virus Corona, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan lebih fokus mengaet wisatawan domistik pada gelaran Asia Africa Festival (AAF) 2020.
“Tahun ini, kita lebih memfokuskan peserta dan pengunjung dari domestik. Tapi hal itu tidak akan mengurangi kemeriahan AAF, karena akan mempertontonkan keberagaman budaya Indonesia,” kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, saat Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Selasa (10/3/2020).
Kendati demikian, Kenny memastikan, AAF 2020 akan menunjukan bahwa Bandung atau Indonesia itu masih aman untuk mengadakan festival.
“Untuk AAF ini kita berkoordinasi dengan Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) terkait kedatangan delegasi luar negeri. Saat ini masih memantau perkembangan mengenai corona, agar menjaga daerah kita juga,” ucapnya.
Namun ia optimis kegiatan AAF ini bisa mendatangkan sekitar 50.000 peserta dan pengunjung yang berpartisipasi, terlebih dengan ada beberapa rangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh Disbudpar.
Sementara itu, Kepala Bidang Produk Budaya Dan Kesenian, Nuzrul Irwan Irawan mengatakan AAF pada tahun ini bertema Harmony of Asia Africa bertujuan mempersatukan budaya Asia – Afrika yang digelar 18 April 2020 mendatang.
“Harmoni yang berdasarkan nilai-nilai bersama direpresentasikan dalam rangkaian topeng sebagai simbol literal ‘mengenakan kembali nilai-nilai bersama’. Topeng juga mewakili objek yang menjadi bagian budaya Asia – Afrika,” katanya.
Menurut Nuzrul, nilai-nilai bersama tersebut diperoleh dengan mencari irisan atau kesamaan antar makna dari masing-masing bendera negara Asia Afrika, yang digambarkan dengan diafrag grame yang saling bertumpuk di tengah, sehingga didapat logo yang telah diluncurkan.
Terkait kesiapan Disbudpar dalam gelaran AAF tersebut, Nuzrul menilai saat jni sudah mencapai 75 persen Ia akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu dan Kemenpar karena akan ada empat pra event yang akan dilaksanakan.
“Ada empat pra event, pertama kemarin launching logo, maskot, dan theme song. Ke dua, pada 21 Maret ada kegiatan Harmonization of Asia Africa diisi dengan fun walk, kirab, pameran dan kuliner, malam apresiasi budaya, talkshoe dan workshop, serta pementasan gelaran lima bidang seni,” katanya.
Selain itu, pada 28 Maret akan diadakan Taste of Asia Africa yang diisi dengan Sosialisasi AAF, food truck dan foto spot, dan performance yang berlokasi di Car Free Night Asia Afrika.
“Selanjutnya ada Culture Back to Nature pada 11 April di Kiara Artha Park menunjukkan bahwa Bandung sebagai kota seni budaya dan bandung terasa nyata, mengangkat budaya Kota Bandung yaitu reak benjang,” katanya.
Nuzrul menambahkan setelah rangkaian empat pra event, akan digelar Gala Dinner pada 17 April untuk menjamu seluruh korps diplomatik di Balai Kota Bandung sebelum acara utama AAF keesokan harinya.
“Ada juga pasca event Asia Africa Creative Week, kolaborasi kota Bandung dengan kegiatan konferensi, pameran, dan musik yang menawarkan semangat persaudaraan dan perdamaian dunia,” katanya.* humas.bandung.go.id
Editor: Hariyawan