“Langkah tersebut bisa fatal akibatnya. Jangan-jangan masyarakat yang ketika berangkat masih sehat walafiat, justru setelah pulang malah jadi positif tertular corona. Hal itu bukan tidak mungkin. Bisa jadi di antara mereka yang berkumpul itu adalah ‘carrier’ (pembawa) sehingga lantas menularkan kepada mereka yang awalnya sehat,” kata Daddy Rohanady dalam siaran persnya, Minggu (22/3).
Padahal, kata dia, pemerintah sudah menegaskan bahwa salah satu cara untuk meminimalisir penularan COVID-19 adalah dengan cara menjaga jarak (social distancing).
“Apakah ketika ada begitu banyak orang di sebuah stadion, masyarakat akan masih bisa menjaga jarak,” kata dia.
Pengumpulan orang di stadion juga, menurut Daddy, merupakan langkah paradoks dengan kebijakan pemerintah. Bahkan, langkah tersebut juga bertentangan dengan langkah di berbagai negara yang justru menempuh ‘lockdown’ seperti yang dilakukan di sebagian Italia dan terakhir di New York.
“Jadi, menurut saya, mengumpulkan masyarakat di stadion merupakan langkah yang sangat kontra produktif dengan penanggulangan COVID-19. Risikonya terlalu berat,” lanjut Daddy. (net)