Pemerintah Kaji Stimulus Tambahan Bagi Sektor Pariwisata

- Editor

Jumat, 27 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menparekraf Wishnutama Kusubandio (net)

Menparekraf Wishnutama Kusubandio (net)

JAKARTA.bipol.co – Pemerintah mengkaji adanya extra benefit atau stimulus tambahan bagi sektor pariwisata yang dinilai paling terdampak oleh pandemi Virus Corona baru (COVID-19).

Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui video conference di Jakarta, Kamis (26/3).

Rakor diikuti pula oleh Menko Perekonomomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Destri Damayanti.

Wishnutama memandang perlu diberikan benefit khusus, semisal pengurangan pajak bagi hotel dan restoran yang tidak memutus hubungan kerja dengan para karyawannya.

“Terkait dengan Kartu Pra-Kerja kami menyarankan, ini diprioritaskan kepada karyawan yang mengalami PHK. Jadi untuk Kartu Pra-Kerja yang training bisa dialihkan ke tahun depan, apalagi mengingat kondisi seperti saat ini,” ujar Wishnutama dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (27/3).

Sementara itu, Menko Airlangga menjelaskan pemerintah telah menyiapkan berbagai skema seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), stimulus fiskal untuk membantu sektor pariwisata, dan juga Program Kartu Pra-Kerja sebagai Social Safety Net bagi masyarakat yang paling terdampak.

“Untuk stimulus fiskal tahap kedua, beberapa pasal seperti PPh 21 dan 25 itu di-extend ke sektor pariwisata. Kita juga sudah siapkan BLT untuk masyarakat kita yang paling terdampak, kemudian untuk Kartu Pra-Kerja juga sudah dialihkan untuk benefit bagi yang mengalami pemutusan hubungan kerja,” jelasnya.

Menurut Bank Indonesia, kondisi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan kondisi tahun 2008, di mana pada saat itu dunia juga diterpa krisis ekonomi global.

Namun, BI tetap memprioritaskan di bidang kesehatan masyarakat, jaring pengaman sosial, dan juga terus berupaya menstabilkan sektor keuangan.

“Kita fokus ke penanganan kesehatan masyarakat, kemudian kepada program social safety net, karena ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat. BI juga terus berusaha menstabilkan sektor keuangan, dengan cadangan devisa kita yang jumlahnya juga cukup besar,” kata Deputi Senior Gubernur BI Destri Damayanti.   (net)

Editor       Deden .GP

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB