KAB. BANDUNG, bipol.co — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung, mengerahkan anggota dewan dari fraksinya untuk turun melakukan aksi sosial, antisipasi mewabahnya virus corona di wilayah Kabupaten Bandung.
Dalam upaya pencegahan penyebaran covid 19, DPC PKB Kabupaten Bandung antara lain melakukan penyemprotan disinfektan di rumah penduduk (gang), mesjid, madrasah, pondok pesantren, dan fasilitas sosial lainnya.
DPC PKB juga membagikan ribuan masker, hand sanitizer, serta memberikan edukasi pencegahan covid 19 kepada masyarakat.
Menurut Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung, H. Tarya Witarsa, kegiatan sosial pencegahan wabah virus corona ini dilakukan bersama anggota DPRD Kabupaten Bandung, di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).
“Hari ini yang ke 27 kalinya DPC PKB melakukan aksi sosial, yaitu di Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, bersama anggota dewan Dapil 2,” kata Tarya Witarsa, saat melepas petugas dalam kegitan sosial pencegahan covid 19, di Desa Rahayu, Selasa (6/4/2020).
Aksi sosial di Desa Rahayu, bersama anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Uya Mulyana, dilakukan di sejumlah mesjid, madrasah, dan pondok pesantren, yaitu di RW 3, RW 4, dan RW 17. Penyemprotan dilakukan mulai pukul 12.30 WIB.
Petugas dari PKB ini juga membagikan stiker edukasi pencegahan covid 19 serta pembagian hand sanitizer.
Uya Mulyana mengatakan, pihaknya berencana menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu di wilayah Margaasih. “Namun kami masih menunggu datanya dulu, jadi belum bisa dipastikan kapan sembako itu diberikan,” katanya.
Uya Mulyana menyampaikan, aksi sosial yang dilakukan Fraksi PKB dalam upaya pencegahan covid 19, sudah merata di seluruh kecamatan. Bantuan sosial ini diberikan selain secara pribadi juga dari DPC PKB, dengan harapan melalui upaya ini masyarakat Kabupaten Bandung terhindar dari penyebaran virus corona.
Selama ini, kata Uya Mulyana, di dapilnya –Margaasih, Margahayu, Katapang, dan Dayeuhkolot–, belum menerima laporan warga positif Covid19.
“Hanya ada empat warga yang saat ini masuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), yaitu di Desa Lagadar dan Margaasih,” katanya.
Uya Mulyana merasa yakin dengan gencarnya antisipasi yang dilakukan pemerintah atau pihak lain, covid 19 akan segera berakhir.
Kepada pihak kepolisian, anggota Komisi B ini meminta tidak terlalu tegas dalam memberikan tugas pencegahan covid 19.
“Kalau terlalu represif, masyarakat khawatir ngedrop. Kalau ngedrop, ‘kan bisa rentan terkena virus,” katanya.
Uya Mulyana menyatakan sangat setuju, bila Jumatan tetap digelar. Terutama menghadapi ramadhan, diharapkan tetap shalat taraweh berjemaah. Namun tetap perlu kewaspadaan, baik dari pihak DKM atau jemaah. Salah satu solusi upaya pencegahannya dengan menggunakan masker dan selalu disediakan pencuci tangan.
Dia juga mengimbau, para pengusaha untuk turun tangan membantu pemerintah menangani pencegahaan penyebaran covid 19.
“Di Margaasih kami sudah mendorong sejumlah pengusaha untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat miskin baru,” imbuhya.*
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan