BANDUNG, bipol.co – Telah menjadi rahasia umum bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), jumlah UMKM mencapai 99% dari total populasi unit usaha Indonesia dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97%.
Signifikansi peran UMKM bagi perekonomian masyarakat ini harus terus didorong agar dapat memberikan kontribusi maksimal. Sebagai agen pembangunan nasional, bank bjb ikut serta memberikan dorongan optimalisasi sumbangsih UMKM ini lewat berbagai strategi pemberdayaan, salah satunya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat).
Program Pesat bank bjb telah menjadi salah satu program andalan yang dimiliki bank bjb untuk memberdayakan UMKM. Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelaku usaha. Dengan harapan, bukan saja memberikan permodalan, melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.
Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, program Pesat tidak pernah berhenti menciptakan bibit-bibit UMKM unggulan yang siap bersaing di tengah berbagai situasi, tak terkecuali dalam masa sulit merebaknya wabah Covid-19 seperti saat ini. Bank bjb juga tetap melancarkan program pemberdayaan UMKM ini meskipun harus berjibaku dalam situasi pandemi.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto, mengatakan pemberdayaan UMKM akan selalu menjadi fokus perseroan dalam situasi apapun yang terjadi. Ruh bank bjb sebagai bank daerah sekaligus agen penggerak menjadi metronom yang mengarahkan perseroan untuk melakukan upaya terbaik dalam memajukan usaha mikro.
Sebagaimana diketahui, bank bjb ikut termasuk dalam daftar 15 perbankan terbesar yang menggulirkan program restrukturisasi kredit yang diinstruksikan pemerintah lewat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019. Keringanan yang diberikan bank bjb berlaku bagi seluruh nasabah yang terdampak Covid-19, khususnya UMKM.
“Kami berkomitmen untuk memberikan upaya terbaik dalam mendorong pemberdayaan UMKM. Keringanan kredit di tengah bekapan pandemi corona menjadi salah satu wujud implementasi komitmen tersebut. Perseroan menyadari, para pelaku UMKM yang selama ini telah menjadi mitra kita dalam mengembangkan perekonomian daerah, memerlukan topangan penuh untuk melalui masa sulit seperti ini. Di sisi lain, kami juga terus mengoptimalisasi program pemberdayaan agar upaya akselerasi usaha pelaku UMKM tetap berjalan,” papar Widi.
Langkah akselerasi pemberdayaan lewat Pesat menjadi salah satu yang paling diandalkan. Tiga program utamanya, yakni Pesat Sehat dan Produktif (PSP) yang fokus pada konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih, Pesat Kapasitas Usaha (PKU) dengan pelatihan dan perluasan usahanya, serta PESAT wirausaha baru (PWB) yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan terus menerus dilancarkan bersamaan dengan langkah stimulasi.
Program Pesat ini sejalan dengan program One Village One Company (OVOC) yang bertujuan untuk memandirikan desa dengan optimalisasi potensi sumber daya melalui pemanfaatannya oleh badan usaha milik desa (BUMDes), utamanya dalam mendorong UMKM. Selaras dengan itu, bank bjb juga terlibat dalam program UMKM Juara Tahun 2020 yang digagas Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat di mana bank bjb menyediakan layanan keuangan dan pembekalan bagi UMKM. Untuk menggodok kualitas produk agar kompetitif, bank bjb memiliki event Kompetisi Jawara UMKM.
Langkah lainnya, bank bjb mengetengahkan strategi literasi dan inklusi keuangan bank bjb kepada para pelaku UMKM dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya oleh siasat pemberdayaan agen bjb BiSA Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sebagai mitra pemasaran sekaligus perpanjangan tangan perseroan yang melakukan edukasi produk-produk keuangan perbankan demi perluasan akses.
Strategi ini terbilang berjalan ampuh. Buktinya, sepanjang 2019 bank bjb mencatatkan penyaluran pembiayaan mikro sebesar Rp5,8 triliun atau tumbuh 5,5% y-o-y. Upaya ini dipertegas dengan komitmen bank bjb dalam menyediakan porsi pembiayaan bagi UMKM sebesar 20% pada 2020.
Sebagai pilihan pembiayaan, bank bjb menyediakan banyak opsi, termasuk di antaranya Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Cinta Rakyat, dan lainnya untuk mendorong UMKM. Instrumen kredit yang pertama kali disebut merupakan pembiayaan tanpa bunga yang saat ini menjadi andalan masyarakat.* bankbjb.co.id
Editor: Hariyawan