BANDUNG, bipol.co – Efek virus Covid-19 atau corona benar-benar menyerang kesemua lini kehidupan. Tak terkecuali pelayanan operasional KONI Kota Bandung yang ditutup hingga 29 Mei 2020 sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Meski demikian, KONI Kota Bandung memberlakukan piket staf dan pegawai untuk urusan mendesak.
Menurut Ketua KONI Kota Bandung, Nuryadi .M. Pd , keputusan tersebut seiring dengan aturan dan surat edaran yang dikeluarkan, baik oleh pemerintah — dalam hal ini Kemenpora, maupun KONI Jabar.
“Sebelumnya, kita sudah menutup pelayanan operasional hingga akhir bulan Maret kemudian diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Kita ikut aturan pemerintah dan surat edaran KONI Jabar untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Nuryadi saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (16/4).
Keputusan penutupan pelayanan operasional KONI Kota Bandung, lanjut Nuryadi, bisa diubah jika terdapat kebijakan baru terkait pandemi Covid-19. Salah satunya, kondisi sudah aman dan wabah sudah bisa ditangani sebelum waktu yang ditentukan sebelumnya.
Meski demikian, Nuryadi mengaku tetap memberlakukan piket bagi staf dan atau pegawai KONI Kota Bandung. Para staf dan atau pegawai tersebut, akan melayani kepentingan mendesak dari insan olahraga di Kota Bandung.
“Kita pun sebagai pengurus, sudah tidak lagi melakukan pertemuan atau rapat dengan berkumpul. Kita manfaatkan teknologi dengan melakukan rapat secara online,” terangnya.
“Salah satu hal yang sedang kita (pengurus) bahas melalui rapat online yakni terkait bantuan Dana Operasional (DOP) cabang olahraga, ” tambahnya.
“Pelatih bisa memberikan program bagi atlet untuk melakukan latihan secara mandiri, minimal untuk menjaga kondisi fisik mereka. Atlet pun harus jujur dalam melaksanakan latihannya,” tuturnya.
Agenda Olahraga di Stop
Nuryadi pun mengaku, beberapa agenda kegiatan yang sudah dirancang digelar pada bulan Maret dan April 2020 dipastikan batal dilaksanakan. Setidaknya ada 15 agenda kegiatan dan atau kejuaraan yang akan digelar cabang olahraga.
“Sekitar 15 cabang olahraga yang rencananya menggelar kegiatan dalam bentuk kejuaraan ataupun pelatihan pada bulan Maret dan April, kita imbau untuk dibatalkan. Jangan mengundang orang banyak yang bisa menjadi sarana penyebaran virus Corona,” kata Nuryadi.
Pihaknya pun belum bisa memastikan, kapan kegiatan keolahrgaan di Kota Bandung bisa kembali digelar seperti biasanya. Pihaknya masih menunggu perkembangan kondisi wabah virus Corona serta kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah.
“Kemungkinan setelah lebaran akan menumpuk kegiatan cabang olahraga, itu pun kalau sudah dinyatakan aman oleh pemerintah. Kita semua berdoa dan terus berupaya agar wabah virus Corona ini secepatnya selesai dan Kota Bandung, Jawa Barat, serta Indonesia kembali aman serta sehat,” pungkasnya.
Senada dengan Nuryadi, dikesempatan terpisah Humas KONI Kota Bandung H. Oce Permana mengatakan, semua aktifitas yang menyangkut di lapangan, total dihentikan. “Kami taat aturan pemerintah untuk menghindari tempat-tempat berkumpul guna memutus mata rantai Covid-19,”ujar Oce.
Oce pun menyambut baik wacana pengunduran pelaksanaan PON 2020. “Saya setuju kalau pelaksanaan PON 2020 di Papua mundur. Kalaupun dipaksakan, saya khawatir penyebaran virus Covid-19 akan semakin meluas,” kata Oce.
Oce berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar rutinitas dan aktifitas kehidupan kembali berjalan normal.
Editor Deden .GP