Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan secara daring yang dipantau di Jakarta, Jumat, mengatakan kasus positif bertambah 436 orang dan yang meninggal bertambah 42 orang sehingga totalnya menjadi 689 jiwa meninggal dunia.
Jumlah tersebut bertambah dibandingkan data Kamis (23/4) yaitu kasus positif 7.775 orang, pasien sembuh 960 orang, dan meninggal dunia 647 jiwa.
Secara akumulatif pemerintah telah melakukan tes RT-PCR sebanyak 64.054 spesimen yang diambil dari 50.563 orang dengan memanfaatkan 45 laboratorium di seluruh Indonesia. Dari pemeriksaan tersebut sebanyak 8.211 orang positif COVID-19 dan 42.352 orang negatif.
Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak kasus COVID-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 273 kabupaten/kota.
Penambahan kasus positif COVID-19 terjadi di Aceh (1 kasus), Bali (10 kasus), Banten (22 kasus), DIY (1 kasus), DKI Jakarta (85 kasus), Jambi (4 kasus), Jawa Barat (75 kasus), Jawa Tengah (37 kasus), Jawa Timur (26 kasus), Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah (masing masing 11 kasus), Kalimantan Selatan (18 kasus).
Selanjutnya Nusa Tenggara Barat 115 kasus), Sumatera Selatan (13 kasus), Sumatera Barat (10 kasus), Sumatera Utara (1 kasus), Sulawesi Utara (5 kasus), Sulawesi Selatan (23 kasus), Sulawesi Tengah (3 kasus), Papua Barat (2 kasus), Papua (6 kasus), Sulawesi Barat (25 kasus), dan Gorontalo (5 kasus).
Provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta dengan jumlah kasus positif 3.599 orang, 327 pasien sembuh, dan 326 pasien meninggal dunia. Setelah DKI Jakarta, provinsi yang menempati posisi kedua dengan jumlah kasus terbanyak adalah Jawa Barat dengan jumlah kasus positif 862 orang, 90 pasien sembuh, dan 77 pasien meninggal. (net)