Puspolkam: Perlu Komando Terpusat Ketahanan Pangan Antisipasi Covid-19

- Editor

Sabtu, 2 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Petani mengumpulkan bibit padi berusia tiga minggu di tempat pembibitan sawah tadah hujan Niaso, Maro Sebo, Muarojambi, Jambi, Kamis (30/4/2020).* ant.

Ilustrasi - Petani mengumpulkan bibit padi berusia tiga minggu di tempat pembibitan sawah tadah hujan Niaso, Maro Sebo, Muarojambi, Jambi, Kamis (30/4/2020).* ant.

DEPOK, bipol.co — Pembina Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia, Sahat Martin Philip Sinurat, mengatakan pemerintah perlu membentuk komando terpusat untuk ketahanan pangan saat pandemi Covid-19.

“Salah satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah adalah memastikan desa dapat melindungi kesehatan warganya sembari tetap mampu memproduksi bahan pangan sehingga dapat memenuhi kebutuhan desa tersebut, bahkan mampu menopang daerah lainnya,” kata Sahat dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Pemerintah sampai saat ini telah melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mempertimbangkan berbagai hal, antara lain persoalan sosial, ekonomi, keamanan, ketahanan pangan, dan lainnya.

Salah satu yang harus menjadi perhatian bersama adalah aktivitas di pedesaan yang masih menjadi basis utama ketahanan pangan untuk menopang daerah-daerah lain yang terhenti aktivitas produksinya akibat Covid-19.

Menurut Sahat, percepatan aktivitas produksi pangan pada daerah-daerah yang masih melakukan kegiatan produksi perlu diawasi agar mampu menyediakan stok cadangan untuk beberapa bulan ke depan sambil tetap mengikuti protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

“Agar langkah antisipasi terhadap kelangkaan pangan bisa berjalan baik, pemerintah perlu membentuk koordinasi secara terpusat (komando) yang dibutuhkan untuk memastikan ketahanan pangan. Selain itu penting adanya konsolidasi data yang ‘realtime’ dan terintegrasi, baik tentang warga kurang mampu yang terdampak bencana Covid-19, maupun data tentang daerah-daerah produksi pangan yang masih beraktivitas di masa pandemi ini,” katanya.

Sementara itu, Pengamat Politik dan Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, menyampaikan hal yang paling penting dilakukan negara (pemerintah) dalam masa-masa krisis ini adalah soliditas, ketegasan, kejelasan serta kepemimpinan nasional yang kredibel dalam menjalankan pemerintahan.

Menurut Dimas, sistem sosial kita masih mampu menjaga situasi keamanan Indonesia.

Dia menuturkan beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah guna merespon masyarakat pada masa pandemi ini. Pertama adalah pemerintah harus menunjukkan kepastian dan ketegasan dalam membuat suatu kebijakan.

Ke dua, pemerintah harus betul-betul konsisten dalam penerapan kebijakan. Ketiga, pentingnya kesamaan pandangan terhadap situasi yang dihadapi, input masyarakat sipil juga penting untuk didengarkan.

“Pola komunikasi dari seluruh unsur pemerintah harus mampu dipahami oleh masyarakat agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah menjadi efektif di tengah masyarakat. Pemerintah harus selalu siap merespon aspirasi masyarakat. Namun sejauh ini, sistem sosial kita masih mampu menjaga situasi keamanan di masa bencana nasional Covid-19,” tutur Dimas.

Sedangkan Koordinator Peneliti Imparsial, Ardi Manto Adiputra, menyampaikan narasi yang berkembang di masyarakat masih seputar narasi ekonomi maupun narasi seputar agama dan peribadatan.

“Mereka tetap beribadah walaupun ada pembatasan dan penutupan tempat-tempat ibadah, petisi-petisi online juga banyak yang menggugat kebijakan pemerintah yang menutup tempat-tempat ibadah,” kata Ardi.

Ia juga menuturkan bahwa masih ada masyarakat yang lebih memilih untuk tetap bekerja di luar guna memastikan kebutuhan sehari-hari mereka dapat terpenuhi.

Pemerintah maupun aparat keamanan harus mengutamakan upaya preventif, proporsional, dan tidak reaktif terhadap masalah-masalah yang kemungkinan timbul selama pandemi.

Ia juga mengapresiasi langkah tepat pemerintah yang telah menunda pembahasan RUU Omnibus Law, yang dapat memperkeruh suasana pada masa krisis.

Ardi menyarankan pemerintah menggandeng tokoh-tokoh masyarakat di level akar rumput, karena mereka memiliki pengaruh di tengah masyarakat, setidaknya di kelompok mereka masing-masing.

Ardi juga mengingatkan kepolisian untuk mengutamakan pendekatan yang proporsional dan terukur dalam menampung aspirasi masyarakat di tengah pandemi covid-19.* ant.

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun
Rieke Suryaningsih Resmi Jabat Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung
Bawaslu Kota Cimahi Terbitkan Surat Imbauan Masa Tenang Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Kamis, 28 November 2024 - 17:36 WIB

Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul

Kamis, 28 November 2024 - 10:04 WIB

Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB