Relaksasi PSBB Harus Dikaji Matang

- Editor

Senin, 4 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (rapid test) kepada warga yang terjaring razia pembatasan aktivitas malam hari di Polrestabes Surabaya, Minggu (3-5-2020) dini hari. (net)

Ilustrasi - Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (rapid test) kepada warga yang terjaring razia pembatasan aktivitas malam hari di Polrestabes Surabaya, Minggu (3-5-2020) dini hari. (net)

JAKARTA.bipol.co- Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Muchamad Nabil Haroen yang akrab disapa Gus Nabil mengingatkan pemerintah untuk mengkaji secara matang rencana relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Relaksasi penerapan PSBB harus dikaji secara matang dengan beberapa pertimbangan strategis,” kata Muchamad Nabil Haroen melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (4/5).

Pemerintah, kata dia, harus merujuk pada tujuan utama penerapan PSBB seiring dengan pandemi COVID-19, yakni menjaga nyawa, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.

Diakui anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu, PSBB memang menjadikan ekonomi melambat, yang pada akhirnya berdampak pada sirkulasi keuangan dan pendapatan warga.

“Ini yang harus dikaji. Bagaimana mengelola ketahanan pangan, pendapatan warga, sekaligus penanganan medis,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama tersebut.

Jika relaksasi PSBB diberlakukan, kata dia, tetap harus ada peraturan ketat terkait dengan aturan menjaga jarak secara fisik (physical distancing) dan social distancing, serta pentingnya memakai masker.

“Jadi, warga harus diberi tahu kita berada dalam kehidupan dengan pola baru dengan mengutamakan kesehatan,” katanya menegaskan.

Selain itu, Gus Nabil mengingatkan juga bahwa saat ini di tengah masyarakat beredar teori konspirasi terkait dengan COVID-19 yang mengaitkan jika virus berasal dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan bahkan Yahudi.

“Ini harus dihentikan, dan masyarakat jangan sampai terprovokasi. Kita perlu hidup dengan pola komunikasi yang sehat,” katanya menandaskan.

Sebelumnya, dalam siaran langsung di akun instagramnya, Sabtu (2/5), Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa pemerintah tengah memikirkan adanya relaksasi PSBB sebagai tanggapan atas keluhan masyarakat yang tidak dapat melakukan aktivitas dengan bebas saat pemberlakuan PSBB.

“Kita tahu bahwa ada keluhan sekarang ini sulit keluar, sulit berbelanja, dan sebagainya, sulit mencari nafkah dan sebagainya. Kita sedang memikirkan apa yang disebut relaksasi PSBB,” kata Mahfud.    (net)

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan
Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat
Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023
Panglima TNI Dampingi Menlu RI Lepas Bantuan Kemanusian Untuk Myanmar
Karena Hal Ini …Hasto Minta Surat Dakwaan Penuntut Umum Harus Dinyatakan Batal Demi Hukum
Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Kamis, 17 April 2025 - 07:47 WIB

Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan

Kamis, 10 April 2025 - 19:29 WIB

Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Kamis, 10 April 2025 - 12:25 WIB

Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat

Sabtu, 5 April 2025 - 17:01 WIB

Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023

Berita Terbaru

PENDIDIKAN

Wagub Jabar Minta Setiap Kecamatan ada SMA

Rabu, 23 Apr 2025 - 08:02 WIB