Doni Monardo: Sangat Mungkin Kita Akan Selamanya Hidup dengan Covid-19

- Editor

Senin, 18 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.* ist.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.* ist.

JAKARTA, bipol.co – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, menyatakan masyarakat harus bersiap menghadapi tantangan hidup dengan Covid-19 karena sampai sekarang belum diketahui kapan pandemi akan berakhir.

“Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid-19 akan berakhir, termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan, sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19,” kata Doni di Jakarta, Senin, usai mengikuti rapat melalui telekonferensi video perihal penanganan pandemi.

Dia mengatakan masyarakat harus bersiap hidup dengan kondisi yang baru, yang dia sebut sebagai “normal baru”.

“Upaya atau strategi menghadapi tantangan new normal (normal baru). Gugus Tugas sudah memberikan beberapa masukan, pertama tentang pentingnya prakondisi melalui survei, kajian riset, kemudian juga waktu yang tepat kapan harus dimulai (new normal) dilihat dari data lapangan. Bapak Presiden sudah perintahkan untuk mengkaji daerah mana yang boleh dibuka,” kata Doni.

Daerah-daerah dengan kriteria “hijau”, dengan kasus Covid-19 rendah, akan diizinkan memulihkan aktivitas.

“Kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, ada yang memang tingkat kasusnya masih relatif rendah tapi tetap kajian secara data dan riset memiliki peran yang penting sehingga nantinya mana daerah yang dibuka, mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru,” tambah Doni.

Hal lain yang perlu diperhatikan, menurut dia, adalah tingkat kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan jika pembatasan sosial dilonggarkan.

Ia mengemukakan perlunya penentuan prioritas lokasi dan bidang sasaran pelonggaran pembatasan, simulasi pelonggaran pembatasan, serta koordinasi antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan pelonggaran pembatasan.

“Kemudian juga tim monitoring dan evaluasi yang akan menilai daerah mana yang akan dibuka serta bidang apa yang perlu dibuka selama pandemi masih berlangsung maka protokol kesehatan adalah harga mati,” kata Doni.

Dia juga menyampaikan rencana menyosialisasikan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 dengan menggunakan narasi empat sehat lima sempurna untuk hidup sehat.

“Ada sebuah narasi pada masa lalu tentang empat sehat lima sempurna yang mengajak kita untuk hidup sehat itu terdiri dari makan daging, makan ikan, makan sayuran, dan buah-buahan serta minum susu. Kita transformasikan ke masa Covid-19 yaitu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, kemudian yang keempat adalah olahraga yang teratur, istirahat yang cukup dan tidak boleh panik serta yang kelima adalah memakan makanan yang bergizi,” katanya.

Hingga Minggu (17/5/2020) jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 17.514 orang dengan perincian 4.129 orang sudah dinyatakan sembuh dan 1.148 orang meninggal dunia.

Selain itu, ada 35.800 pasien dalam pengawasan dan 270.876 orang dalam pemantauan terkait penularan virus corona.

Covid-19 sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia, paling banyak di DKI Jakarta (6.010), disusul Jawa Timur (2.152), Jawa Barat (1.652), Jawa Tengah (1.157), Sulawesi Selatan (951), Banten (650), Sumatera Selatan (521), Sumatera Barat (408), Papua (383), Kalimantan Selatan (372), Nusa Tenggara Barat (371), Bali (348), dan Kalimantan Timur (254).* ant

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru